Surabaya (ANTARA News) - PT Jasa Marga (Persero) telah memasang sejumlah alat untuk penggunaan kartu tol otomatis di setiap pintu tol, khususnya tol Surabaya-Gempol sebagai persiapan penerapan aturan pemerintah yang mewajibkan seluruh pengguna jalan tol melakukan transaksi nontunai pada Oktober 2017.
Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri Antyo dikonfirmasi di Surabaya, Rabu mengatakan pintu tol yang telah dipasang dengan alat tersebut mencapai 68 pintu, sisanya sudah terdapat alat tersebut dengan jumlah 30 pintu atau "Gerbang Tol Otomatis" (GTO).
"Alat itu sudah kami pasang sebagai kesiapan penerapan aturan itu, artinya saat ini kami sudah siap 100 persen menerapkan transaksi nontunai di setiap gerbang pintu tol Surabaya Gempol," katanya.
Agus sebelumnya mengaku akan melarang pengguna jalan tol masuk tanpa disertai kartu elektronik pada Oktober 2017, sehingga bagi pengendara yang tidak mempunyai kartu transaksi nontunai, otomatis dilarang masuk.
Sebagai antisipasi kemacetan yang akan terjadi di pintu tol pada awal Oktober 2017, Agus mengaku telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, dinas perhubungan dan pihak perbankan dengan menempatkan sejumlah petugas di gerbang atau pintu masuk tol.
Petugas tersebut, kata dia, mempunyai dua fungsi yakni menjual kartu transaksi nontunai, serta mengarahkan keluar pintu tol bagi pengendara yang tidak mau beli, atau tidak mempunyai kartu transaksi nontunai.
Sementara itu, kata dia, Jasa Marga Tol Surabaya Gempol juga telah melakukan sosialisasi dengan membuat spanduk bertuliskan rencana aturan itu yang dipasang di beberapa ruas jalan tol, ditambah menempatkan petugas perbankan di pintu tol untuk menjual kartu transaksi nontunai mulai pekan ini.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kepada wartawan di Jakarta mengatakan pemerintah akan mewajibkan seluruh pengguna jalan tol di Indonesia melakukan transaksi dengan nontunai, mulai Oktober 2017.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017