Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, di Samarinda, Selasa, mengatakan Liga 1 2017 merupakan musim terakhir Ponaryo berkakrir sebagai pesepakbola, yang selanjutnya akan melanjutkan karir sebagai pelatih.
"Ponaryo ingin pensiun musim ini, katanya dia mau melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia juga mau ambil lisensi kepelatihan A AFC karena sebelumnya sudah punya B AFC," ujar Nabil.
Ponaryo Astaman saat ini masih berstatus sebagai pemain Borneo FC dan berkiprah di kompetisi Liga 1 2017.
Dan saat ini Ponaryo tengah mengikuti kursus kepelatihan A AFC yang digelar PSSI mulai tanggal 21 Agustus - 2 September 2017 di Nirwana Sawangan Park, Depok, Jawa Barat.
Selain Ponaryo, beberapa nama populer juga terlibat dalam kursus tersebut yaitu, Kurniawan Dwi Yulianto, Yeyen Tumena, Tony Ho, dan I Putu Gede.
Keseriusan Ponaryo melanjutkan karir sebagai juru taktik sudah mulai ditunjukkannya sejak belakangan ini.
Bahkan saat Borneo FC masih dilatih Dragan Djukanovic, Ponaryo selalu diberi kepercayaan memimpin Pesut Etam berlatih.
Meski sudah tergolong uzur (37 tahun), sebenarnya fisik Ponaryo masih sanggup berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Namun karena regulasi batasan umur, membuat pemain kelahiran Balikpapan ini harus cerdas memikirkan kelangsungan karirnya.
Kemungkinan dalam waktu dekat, Ponaryo sudah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC. Jika demikian, maka musim depan pria yang akrab dipanggil Popon ini bisa menjadi pelatih di klub Liga 1.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Venkov Kolev sempat terkejut dengan kabar Ponaryo bakal menjadi pelatih.
Pasalnya Ponaryo sejauh ini masih aktif bermain bersama Borneo FC, dan punya peran utama dalam tim.
Kolev mendukung keputusan Ponaryo menjadi pelatih, pasalnya karakter pemimpin sudah sangat melekat dalam diri Ponaryo.
Kolev yang pernah menangani Ponaryo di timnas Indonesia tahun 2007 itu, mengaku bangga anak didiknya serius menggeluti dunia kepelatihan.
Pewarta: Arumanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017