"Target kita juara tiga, tapi syukur-syukur bisa menjadi yang terbaik. Namun kami tidak ingin membebankan pemain," ujar Manajer Timnas HWC Indonesia Yana Suryana di Bandung, Selasa.
Menurutnya, target tersebut bukanlah hal yang berlebihan mengingat pada keikutsertaan sebelumnya, Indonesia selalu tembus dalam 10 besar.
Pada HWC 2011 di Prancis, Indonesia berhasil menembus peringkat enam dunia serta menyabet gelar pemain terbaik dan tim pendatang baru terbaik. HWC 2012 di Mexico, menduduki peringkat empat dan menyabet pelatih terbaik, lalu tahun 2013 di Polandia berada diperingkat delapan dunia.
Saat di Chile pada tahun 2014, Indonesia berada diurutan 10 dunia dan menyabet penghargaan pemain terbaik. Tahun 2015 di Belanda, Timnas keluar sebagai Juara Amsterdam Cup. Terakhir di Skotlandia, Indonesia berada diperingkat tujuh dunia dan meraih gelar kiper terbaik.
"Kita tidak sekedar membawa bola di sana, tapi melawan diskriminasi dengan prestasi," katanya.
Saat pelaksanaannya nanti, para pemain Timnas juga akan membawa pakaian adatnya masing-masing untuk dipamerkan di jalanan Kota Oslo. Karena dari delapan orang yang terjaring, berasal dari enam provinsi di Indonesia.
Kata Yana, pakaian khas ini untuk membawa misi kebhinekaan yang saat ini mengalami perguncangan di antara masyarakat Indonesia. Selain itu untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki beragam suku, agama, dan budaya.
"Teman-teman yang mewakili HWC membawa baju adat masing-masing. Ada Jatim, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jakarta, NTB," kata dia.
Dalam turnamen yang sudah digelar sejak tahun 2003 ini, akan mengundang lebih dari 50 negara, yang terdiri atas 48 tim laki-laki dan 24 tim perempuan. Indonesia berada di grup A bersama Bulgaria, Zimbabwe, Grenada, Slovenia, dan Israel.
(U.KR-ASP/Y003)
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017