Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 1.500 lowongan pekerjaan ditawarkan oleh 40 perusahaan di Kota Surabaya dalam Bursa Kerja Terbuka 2017 yang digelar di Gedung Wanita Candra Kencana Jalan Kalibokor Selatan, Surabaya pada 22-23 Agustus 2017.
"Ini bursa kerja terbuka yang kelima kalinya digelar Disnaker di tahun ini. Kami menargetkan akan menggelar tujuh kali bursa kerja terbuka di sepanjang 2017 ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya Dwi Purnomo saat pembukaan Bursa Kerja Terbuka 2017 di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, ada 40 perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam bursa kerja terbuka kali ini. Perusahaan yang berdomisili di Surabaya tersebut di antaranya dari sektor industri perdagangan, perhotelan, sektor angkutan, dan juga sektor jasa.
Dari 40 perusahaan tersebut, ada sekitar 1.500 lowongan kerja yang dibutuhkan. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut meliputi tenaga profesional berupa teknisi dan programmer, lalu tenaga tata laksana seperti HRD dan juga tenaga usaha produksi.
Agar bursa kerja terbuka tersebut tepat sasaran, lanjut dia, Disnaker sejak dua bulan lalu telah menginformasikan ke kecamatan dan kelurahan. "Karenanya, bursa kerja terbuka ini diserbu oleh ribuan pelamar kerja," katanya.
Untuk memudahkan pendataan, kata dia, panitia membuka dua jalur bagi pelamar yang ber-KTP Surabaya dan mereka yang ber-KTP luar Surabaya. "Hingga saat ini yang sudah mengambil formulir sudah ada sekitar 5.000 pelamar kerja. Selain dari Surabaya, juga ada yang dari luar kota," ujarnya.
Dwi Purnomo menjelaskan tujuan digelarnya Bursa Kerja Terbuka ini untuk mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Setiap bursa kerja terbuka digelar, ada cukup banyak perusahaan yang berpartisipasi.
"Banyak perusahaan ikut berpartisipasi, ini pertanda ekonomi di Surabaya terus berkembang. Mudah-mudahan apa yang diinginkan masyarakat bisa terlayani dengan baik," kata Dwi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya bekerja secara maksimal. Wali kota seolah memotivasi anak-anak muda yang tengah berikhtiar mendapatkan pekerjaan. Bahwa, kelak ketika sudah bekerja, mereka jangan sekadar bekerja.
"Tapi lakukan yang terbaik. Berikan yang terbaik dari diri kita. Jangan menganggap kerja hanya rutinitas, jangan berpikir saya hanya pegawai, tapi berpikirlah untuk membuat inovasi," ujar wali kota.
Wali kota juga mengingatkan bahwa di era globalisasi seperti sekarang, warga dunia bisa masuk ke Surabaya. Bila warga Surabaya tidak hati-hati dan menyiapkan diri, warga Kota Pahlawan bisa tersingkir di rumahnya sendiri.
"Kita harus bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Gunakan nalar. Jangan biasakan bilang biasanya seperti ini," katanya.
Merespons pernyataan wali kota, Dwi Purnomo menyebut bahwa selama ini, Disnaker Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Surabaya melalui berbagai pelatihan kerja dan juga sertifikasi.
Harapannya, kata dia, generasi muda di Surabaya bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang di era keterbukaan seperti sekarang, tidak ada batasan untuk masuk.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan dan sertifikasi, kemampuan SDM makin bertambah sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja asing. Syukur-syukur kita bisa di atas mereka. Seperti pesan bu wali, jangan sampai era globalisasi ini membuat kita jadi penonton di kota sendiri," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017