Washington (ANTARA News)- AS dan Rusia menyetujui satu rencana untuk mempercepat pemasangan perlengkapan deteksi radiasi di 350 pelintasan perbatasan Rusia karena sistem itu untuk mencegah penyelundupan nuklir dan akan beroperasi penuh pada tahun 2011, kata para pejabat AS, Jumat. "Pengumuman ini adalah satu langkah kerjasama penting dalam usaha kontra proliferasi di Rusia yang memiliki satu bagian penting bahan nuklir, kata Wlll Tobey, deputi administrator bagi pertahanan nonproliferasi nuklir di Badan Keamanan Nuklir Nasional, satu bagian dari Departemen Energi AS. "Sistem itu akan membantu mencegah penyelundupan ke dalam dan ke luar wilayah itu," katanya kepada Reuters dalam satu wawancara. Rusia mengidentifikasi lebih dari 400 kasus perdagangan gelap bahan nuklir dan radioaktif tahun 2006. Walaupun para pejabat AS mengatakan kasus-kasus ini diperkirakan tidak melibatkan bahan nuklir yang bisa ditingkatkan untuk membuat senjata, jumlah kasus itu menekankan lingkup masalah itu. Seorang pejabat AS lainnya mengatakan sistem deteksi itu dapat memiliki aplikasi penting dalam usaha untuk mencegah Korea Utara, yang tahun lalu melakukan ujicoba senjata nuklir pertamanya, menjual senjata-senjata nuklir atau bahan-bahan senjata nuklir. "Di perbatasan Rusia dengan Koruea Utara kami memiliki detektor-detektor ... jadi kami dapat memantau tidak hanya apa yang terjadi di Rusia tapi juga tentang apa yang mungkin dilakukan Korea Utara," kata pejabat itu. Korea Utara juga memiliki perbatasan darat dengan China dan Korea Selatan. Kendatipun hubungan AS-Rusia kini tegang menyangkut sejumlah masalah penting, Tobey mengatakan usaha-usaha untuk mengatasi ancaman proliferasi nuklir "adalah satu titik cerah kerjasama " dengan Moskow.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007