Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA News) - Penampilan garang Juwita Niza Wasni di atas matras arena wushu SEA Games 2017 di KLCC Kuala Lumpur, Selasa, ternyata berbanding terbalik gaya kesehariannya.
Di luar arena, atlet kelahiran Medan itu merupakan anak yang tak mau lepas dari orangtua. Begitu keluar dari arena laga Selasa, dia langsung mencari-cari keluarganya yang menyaksikan perlombaan wushu nomor nandao nangun.
Pertemuan Juwita dengan orangtuanya, Wasit Amin dan Zaenab, usai meraih medali emas wushu berlangsung haru.
"Berpelukaannnnnnn," kata Juwita begitu melihat ibunya yang sejak awal menyaksikan perjuangannya di SEA Games 2017.
Peraih medali emas Asian Games 2014 dan tiga medali emas PON 2016 Jawa Barat itu sangat dekat kedua orangtua dan keluarganya.
"Mungkin ini kebiasaan anak terakhir," kata anak terakhir dari enam saudara itu lalu tersenyum.
Wasit Amin mengatakan anak bungsunya memang manja, sehingga bahkan saat mengikuti pelatnas pun sering menelpon ke rumah.
"Dia anak yang manja. Tiap hari, pagi sore selalu telepon maminya. Bahkan malam hari pun sering telepon kalau dia sedang masuk pelatnas atau tanding di luar negeri," kata pria 68 tahun itu.
Meski manja, ia mengatakan, Juwita memang memiliki semangat tinggi untuk berprestasi dalam olahraga yang dia geluti. Kepada anak perempuannya yang lahir 16 Agustus 1996, ia berpesan agar tidak meninggalkan pendidikan formal demi prestasi olahraga.
"Prestasi olahraga harus sejalan dengan prestasi akademik. Itu harapan saya," katanya.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017