Jakarta (ANTARA News) - Barcelona yang baru-baru ini kehilangan Neymar karena pindah ke Paris Saint-Germain, bersikukuh bahwa Lionel Messi akan menandatangani perpanjangan kontrak, kendati mantan presiden klub Joan Laporta berpandangan bahwa Messi bisa pergi seandainya bos Barca sekarang Josep Maria Bartomeu tidak diganti.
Kontrak Messi akan berakhir musim panas nanti, tetapi Barca mengumumkan Juli lalu bahwa kesepakatan telah dicapai untuk kontrak baru berumur empat tahun sampai 2021.
Tetapi kontrak baru itu ternyata belum ditandatangani sampai sekarang. Muncul laporan sepekan terakhir ini, Manchester City sudah bersiap membayar klausa pelepasan Neymar senilai 300 juta euro dari Barca.
"Jika kita ingin Messi terus berbahagia di Barca kita harus segera tegas kepada Bartomeu," tulis Laporta dalam Twitter setelah isu City mendekati Messi menguak ke permukaan.
Direktur olah raga Barca Robert Fernandez menganggap sepi pikiran Messi akan meninggalkan Barca dengan menyatakan kontrak baru akan segera ditandatangani.
"Kesepakatan untuk pembaruan Messi total sudah berada di kedua belah pihak," kata dia kepada beIN setelah Barcelona mengawali liga musim ini dengan menang 2-0 atas Real Betis, Minggu pekan lalu.
"Kami mencari momen tepat untuk menandatangani kontrak, tak ada lagi yang bisa disampaikan. Kami sudah tahu bagaimana pentingnya Leo. Dia pemain yang sangat penting untuk sepak bola," sambung Fernandez dalam laman ESPN.
Neymar sendiri pernah mengeluhkan dewan direksi Barcelona pimpinan Bartome yang disebutnya tak pantas menjadi bos Barcelona.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017