Oleh Darwin Fatir
Makassar (ANTARA News) - Tangki raksasa penyimpan bahan bakar gas atau LPB di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Region VII Sulawesi, yang berada di kawasan pelabuhan Makassar, ambruk pada Senin.
Kejadian tersebut sempat membuat geger warga sekitar, bahkan sejumlah karyawan dan sopir angkutan BBM berlarian keluar terminal untuk menyelamatkan diri karena takut terjadi kebakaran seperti pada tahun sebelumnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sempat terjadi kebocoran gas di depot Filling Plant LPG Pertamina setempat, beruntung tidak ada percikan api di lokasi sehingga teknisi pertamina langsung memperbaikinya setelah sterilisasi.
Salah seorang saksi, Ridwan, menuturkan kejadian itu bermula ketika mobil tangki pengangkut BBM keluar depot lalu masuk di jalan tol.
Beberapa saat kemudian terdengar suara sangat keras seperti barang jatuh, setelah diketahui, salah satu tangki amruk dan sudah menyentuh tanah sebagian.
Sejumlah sopir truk tangki langsung memindahkan kendaraannya menjauh dari lokasi kejadian guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warga kaget mendengar suara keras itu, dan lari keluar rumah, beberapa sopir juga memindahkan kendaraannya menjauh dari depot. Kami trauma pernah terjadi kejadian kebakaran tahun 2009 lalu. Kalau sempat tadi terbakar, habis warga disini, beruntung tidak terjadi," kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi diakibatkan patahnya tiang penyangga tangki gas, diduga over kapasitas dan sudah berumur, mengingat tangki tersebut yang pertama dibangun dibanding tiga tangki lainnya.
Sejumlah satuan pengamanan di lokasi kejadian sempat melarang awak media mengambil gambar dan meminta agar media menemui pihak Humas berkantor di Jalan Garuda, Makassar untuk mendapatkan keterangan resmi.
Sementara itu Humas Pertamina MOR VII Sulawesi Hermansyah Y Nasroen saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya segera melakukan perbaikan dan menyelidiki penyebab patahnya penyangga tangki bulat tersebut.
"Kami masih melakukan pengosongan bahan bakar dulu, bahan bakar dipindahkan ke stasiun pengisian, LPG diisi ke dalam tabung lalu disebarkan ke agen. setelah itu, akan dilakukan penyelidikan termasuk memperbaiki salah satu tiang yang rusak ditangki itu," ujarnya.
Meski demikin, pihaknya menghimbau masyarakat agar tidak ragu terhadap standar keamanan Pertamina dalam mencegah dan menangani kebakaran.
"Kebakaran disini bisa terjadi apabila ada hidrokarbon, oksigen dan panas. Kita punya alat pendeteksi dini apabila terjadi kebocoran baik gas maupun BBM," katanya.
Kendati terjadi insiden itu, pihaknya memastikan pasokan bahan bakar gas aman dan tidak berpengaruh meski selama masa perbaikan. Selain itu masih ada dua tangki gas cadangan dari Bosowa untuk menampung gas.
Diketahui tangki bulat yang ambruk tersebut berkapasitas 250 metrik, saat ini sedang dalam proses pengosongan untuk dialihkan ke mobil pengangkut bahan bakar gas berkapasitas 15.000 kilogram.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017