Tanjungpinang (ANTARA News) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang mengerahkan Kapal Republik Indonesia (KRI) Cucut-886 dan KRI Parang-647 serta satu helikopter untuk mencari korban kecelakaan laut antara Kapal USS John S McCain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC berbendera Liberia.
Komandan Lantamal IV Laksamana TNI Ribut Eko Suyatno, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan Kapal DDG dan MV Lanic bertabrakan di timur Selat Malaka (202,5/4,57 NM) Tanjung Pergam, Kabupaten Bintan beberapa jam lalu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, sebanyak 10 anak buah kapal dinyatakan hilang. Kapal USS John S McCain (DDG) 56 mengalami kerusakan di bagian buritan lambung kiri bangunan kapal dalam peristiwa tabrakan itu.
"Setelah mendapat informasi itu, saya berkoordinasi dengan jajaran Gugus Keamanan Laut Barat, Laksma TNI Bambang Irawanto dan jajaran Pos Angkatan Laut Berakit, Posal Lagoi. Kami juga menugaskan anggota dari unsur Patroli Keamanan Laut Lantamal IV untuk membantu menyelamatkan para korban," ujarnya.
Sementara itu, di lokasi kejadian, upaya penyelamatan para korban juga dilakukan Malaysian Maritime Enforcement Agency dan Royal Malaysian Navy dengan mengerahkan satu kapal dan dua kapal cepat.
Selain itu, Pemerintah Singapura menugaskan Police Coast Guard dan Royal Singapore Navy. Satuan ini melibatkan RSS Gallant dan RSS Resilence serta Basking Shark SAR.
"1 Heli Sea Hawk dari USS John S McCain telah diterbangkan melakukan pencarian di lokasi kejadian," ujar Eko.
Ia mengemukakan upaya lainnya yang dilakukan oleh Lantamal IV yakni bergerak cepat, serta berkoordinasi dengan Guskamlabar dan ILO Singapura untuk mengetahui dan menyampaikan perkembangan di lapangan.
Sementara untuk mengantisipasi adanya tumpahan minyak, Lantamal IV sudah berkoordinasi dengan instansi lingkungan hidup terkait antisipasi terhadap kemungkinan adanya tumpahan minyak, namun sampai saat ini belum ada tumpahan minyak yang terlihat di lokasi kejadian.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017