Charleston (ANTARA News) - Pada Senin, ketika gerhana matahari total menyapu seluruh wilayah Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam 99 tahun, orang-orang yang berkumpul di Charleston, South Carolina, akan menjadi yang terakhir menyaksikannya.

Mereka siap.

Charleston yang bersejarah, dengan jalananan berbatu dan rumah-rumah besar elegan dari masa sebelum perang, sangat sibuk pada Minggu, sebelum gerhana matahari total datang.

Restoran-restoran dan tempat parkirnya penuh sementara warga setempat dan para turis riang menyusuri trotoar pinggir laut Battery.

"Keadaan sudah mulai menggila sejak Jumat malam," kata pemilik bar Chaz Wendell sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

"Ini mungkin akan menjadi akhir pekan tersibuk kami sepanjang tahun ini."

Petugas pariwisata Kota Charleston memberikan penawaran khusus untuk hotel dan restoran demi memanfaatkan fenomena gerhana itu.

Menurut prakiraan cuaca Senin rapuh, dengan awan dan badai petir tersebar sepanjang jam-jam gerhana diperkirakan terjadi, sejak momen ketika bulan pertama mengaburkan bagian kecil matahari sampai sepenuhnya, dan sampai akhir seluruh waktu observasi kosmik.

Bagi warga setempat dan mereka yang datang dari jauh, ini masalah besar.

"Kami sangat bersemangat," kata Brandy Mullins, ibu rumah tangga 38 tahun yang pindah ke Charleston enam pekan lalu bersama keluarganya.

Dia dan tiga anaknya semua punya kaca mata surya dan berencana menyaksikan gerhana dari tempat terbuka jika cuaca memungkinkan.

"Tampaknya kurang bagus," katanya mengenai prakiraan cuaca. "Tapi tidak apa-apa -- kami masih bisa mengalaminya dan menyaksikan kegelapannya."

Nick Willder (59), dan istrinya Sarah Boylan (60) dari Nottingham, Inggris, telah merencanakan pakansi dua pekan mereka ke sepanjang bagian selatan Amerika Serikat berakhir di Charleston saat gerhana.

Itu akan menjadi upaya ketiga mereka untuk menyaksikan gerhana matahari total: upaya sebelumnya di Inggris dan China, kata Willder, gagal.


12 juta di jalur gerhana

Peristiwa yang dijuluki "Great American Eclipse" yang akan bergerak diagonal di seluruh negeri itu, dari baratlaut ke barat daya, menghadirkan pertunjukan spektakuler, sekali lagi jika cuaca memungkinkan -- dan alasan bagus untuk menggelar pesta serta festival musik.

Gerhana pertama akan terlihat di negara bagian Oregon pukul 09.05 dengan gerhana total datang 75 menit kemudian.

Otoritas Oregon menyatakan mereka memperkirakan jutaan orang akan membanjiri negara bagian itu untuk menyaksikan gerhana, memacetkan jalanan dan memadati tempat-tempat kemah menurut warta koran Oregonian.

Secara keseluruhan, sekitar 12 juta orang tinggal di 14 negara bagian akan berada di jalur gerhana matahari total, dan jutaan lainnya bisa menyaksikan setidaknya gerhana matahari sebagian menurut American Astronomical Society.

Sejumlah pedagang jalanan menjual kaus dan kancing untuk menandai gerhana, antara lain bertulisan, "Keep Calm and Stare at the Sun."

Restoran-restoran juga mengiklankan penjualan kaca mata khusus untuk menyaksikan gerhana, yang harganya melonjak dari sekitar satu dolar AS per kaca mata dalam pembelian dalam jumlah banyak sepekan lalu menjadi 15 sampai 20 dolar AS di jalanan sekarang.

Ahli mengingatkan warga agar tidak menyaksikan langsung gerhana karena itu bisa menyebabkan kebutaan permanen.

Di Charleston, beberapa kantor pemerintah tutup supaya pegawainya tidak harus mengemudi selama gerhana dan polisi serta layanan darurat mengerahkan personel ekstra untuk mengantisipasi dampak kerumuman menurut koran Post and Courier.

Sekitar dua juta pengunjung diperkirakan mengunjungi negara bagian itu untuk menyaksikan gerhana.

"Kalau kami tidak bisa melihat gerhananya, tidak jadi masalah," kata Wilder, arsitek dari Inggris.

"Hanya seperti menaruh pin di peta"--alasan bagus untuk melakukan perjalanan. (hs) 

(Baca: Amerika bersiap saksikan gerhana pertama dalam 99 tahun)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017