Paris (ANTARA News) - Sakit punggung yang dideritanya akhir-akhir ini dan pukulan yang tak lagi mematikan tidak membuat Lleyton Hewitt menyerah begitu saja guna memenuhi ambisi di panggung tenis dunia. Ia justru membuktikan bahwa mental seorang juara dapat mengantarkannya memenangi pertandingan meski telah tertinggal dua set dari mantan juara Gaston Gaudio di Prancis Terbuka, Kamis. Petenis putra Australia yang ulet dan tidak kenal lelah sekaligus mantan juara Wimbledon dan AS Terbuka itu berada di jurang kekalahan sebelum akhirnya bangkit melawan petenis asal Argentina untuk membukukan kemenangan 4-6, 3-6, 6-2, 6-4, 6-2. Gaudio yang mengalahkan Hewitt sebelum memenangi gelar di Paris pada 2004, tampil menawan pada dua set awal sebelum menemui kesulitan menghadapi keuletan Hewitt. "Ia memiliki pukulan yang baik dan membuat saya tidak tahu apa yang akan ia lakukan," kata Hewitt yang harus absen selama delapan pekan karena masalah punggung. "Pada dua set awal, ia bermain sangat baik tetapi saat memasuki set keempat, saya merasa cukup percaya diri." Hewitt yang juga pernah memenangi pertandingan setelah tertinggal dua set di Australia Terbuka tahun ini, mematahkan servis Gaudio pada game pertama set keempat setelah Gaudio melakukan kesalahan ganda dan saat set penentuan, sudah dapat diduga siapa pemenangnya. "Ia mematahkan servis saya, dan sejak saat itu saya tidak dapat bermain lagi," kata Gaudio. "Situasinya sedikit rumit." Hewitt pun melaju ke babak ketiga menyusul langkah juara bertahan Rafael Nadal dan dua petenis muda yang tengah naik daun. Unggulan kedua, Nadal yang ingin menyamai rekor hat-trik Bjorn Borg mengalahkan petenis kualifikasi asal Italia Flavio Cipolla 6-2, 6-1, 6-4, sedang petenis Serbia unggulan keenam Novak Djokovic --diperkirakan akan menjadi petenis yang dapat menyaingi monopoli Roger Federer-- juga mengalahkan petenis dari babak kualifikasi Laurent Recouderc 6-3, 3-6, 6-3, 6-1. Petenis Siprus Marcos Baghdatis, satu tahun lebih tua dari Djokovic di usia 21 tahun, juga menunjukkan permainan menarik di lapangan tanah liat. Unggulan ke-16 itu melaju ke babak ketiga untuk pertamakalinya setelah membukukan kemenangan 7-5, 6-3, 6-4 atas petenis Denmark Kristian Pless. Mantan juara Carlos Moya pun menunjukkan bahwa ia masih menjadi petenis yang cukup berbahaya. Ia melaju ke babak ketiga setelah membukukan kemenangan straight set atas Florent Serra. Di tunggal putri, petenis nomor dua dunia Maria Sharapova masih kesulitan untuk bermain di lapangan tanah liat. Namun, ia tidak menunjukkan efek dari cedera bahu yang mengganggu permainannya saat petenis berusia 20 tahun asal Rusia itu mengalahkan petenis Amerika Serikat (AS) Jill Craybas 6-2, 6-1. "Terkadang rasa sakit itu terasa, tetapi saya mencoba untuk tidak memikirkannya," katanya mengenai cedera yang membuatnya tampil di Paris tanpa persiapan yang matang, seperti dikutip Reuters. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007