Helsinki/Turku, Finlandia (ANTARA News) - Kepolisian Finlandia, Sabtu, mengatakan pihaknya menangkap seorang pria Maroko berusia 18 tahun setelah kasus penusukan muncul di Turku, yang dianggap mengandung unsur teror.
Menurut kepolisian, serangan pisau hingga menewaskan dua orang itu tampaknya dilancarkan si pelaku dengan secara khusus mengincar kalangan perempuan sebagai korbannya.
Tersangka penusukan dibekuk pada Jumat setelah kakinya ditembak oleh polisi. Empat pria Maroko lainnya juga ditangkap terkait kemungkinan bahwa mereka memiliki hubungan dengan tersangka penyerang Turku.
Kepolisian mengatakan si tersangka tiba di Finlandia tahun lalu.
"Berdasarkan informasi yang kami terima tadi malam, kasus penusukan di Turku saat ini sedang diselidiki sebagai pembunuhan bermuatan terorisme," kata Crista Granroth dari Badan Investigasi Nasional Finlandia kepada para wartawan.
Identitas para korban serangan belum diungkapkan oleh pihak berwenang.
Sementara itu, polisi mengatakan si tersangka tampaknya memang sudah mengincar kalangan perempuan untuk dijadikan korban penusukan di pusat kota Turku. Kota yang terletak di Finlandia barat daya itu ditinggali oleh hanya 200.000 orang.
"Kelihatannya si tersangka memilih para perempuan sebagai targetnya, karena pria-pria yang terluka itu mengalami cedera ketika mereka berupaya memberikan pertolongan atau mencegah serangan," ungkap Crista.
Kedua korban tewas dalam serangan adalah perempuan, demikian pula enam orang lainnya yang terluka, tambahnya.
Stasiun televisi MTV, dengan mengutip keterangan seorang sumber yang jati dirinya tidak disebutkan, melaporkan bahwa tersangka utama dalam insiden itu telah mengalami penolakan permohonan suaka di Finland.
Sementara itu, kepolisian hanya mengatakan bahwa pria tersebut pernah menjalani "proses suaka".
Pada Sabtu, bendera diturunkan setengah tiang di seantero Finlandia. Badan Keamanan dan Intelijen negara itu (ISIS) telah menaikkan tingkat ancaman terorisme pada Juni dengan mengatakan bahwa pihaknya mencurigai ada rencana-rencana aksi terorisme.
Pada Kamis, seorang tersangka milisi garis keras menabrakkan sebuah mobil van ke arah kerumunan di Barcelona, Spanyol, hingga menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kepolisian Finlandia mengatakan mereka sedang mencari kemungkinan kaitan antara penusukan di Finlandia dan serangan mobil di Spanyol serta mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan perintah penahanan internasional terhadap warga Maroko keenam.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017