Baghdad (ANTARA News) - Enam orang lagi prajurit Amerika tewas dalam serangan-serangan di Irak pekan ini, kata militer AS, Kamis, mengokohkan Mei sebagai bulan paling mematikan dalam perang Irak sejak 2004. Dua prajurit tewas dalam ledakan bom pinggir jalan, Rabu, ketika mereka bepatroli di daerah berbahaya di sudut baratdaya Baghdad, yang dilanda pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir ini. Dua orang lagi tewas dalam ledakan bom pinggir jalan ketika mereka berpatroli dengan berjalan kaki pada hari yang sama, kata militer dalam sebuah pernyataan, tanpa menjelaskan secara terinci lokasi pasti serangan tersebut. Seorang prajurit terluka parah setelah ledakan bom pinggir jalan di sebelah baratlaut ibukota Irak itu, Senin, dan tewas pada hari berikitnya di rumah sakit yang menangani korban perang, namun militer baru mengumumkan kematian itu Kamis. Seorang prajurit lagi tewas di Baghdad, Selasa, dalam "insiden yang tidak terkait dengan pertempuran", sehingga jumlah korban tewas selama Mei menjadi 119, angka tertinggi sejak 137 prajurit tewas pada November 2004, ketika pasukan pimpinan AS menyerbu Fallujah. "Pertama dan paling penting, itu sebuah bulan yang berat," kata Brigjen Perry Wiggins, deputi direktur operasi regional untuk Kepala Staf Gabungan AS, kepada wartawan dalam penjelasan di departemen pertananan Rabu. Wiggins menyebut kenaikan jumlah korban itu karena upaya-upaya baru untuk memulihkan stabilitas, dengan mengatakan bahwa empat tahun setelah pendudukan, "Kami bergerak memasuki tempat-tempat yang belum pernah kami masuki sebelumnya." Dengan kematian-kematian terakhir itu, jumlah prajurit AS yang tewas di Irak sejak invasi Maret 2003 menjadi 3.471, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka Pentagon. (*)
Copyright © ANTARA 2007