"Pemerintah di 11 kabupaten/kota di Maluku serta seluruh komponen masyarakat menyatakan tekad yang bulat untuk menjaga dan mengawal keutuhan NKRI sebagai sebuah bangsa yang berdaulat," kata Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, saat memimpin upacara peringatan HUT Ke-72 Provinsi Maluku, di Ambon, Sabtu.
Dia menyatakan, seluruh komponen masyarakat di Maluku akan tetap menjunjung tinggi serta menjaga keutuhan, kekokohan bangsa dan negara yang telah memperingati HUT Kemerdekaan yang Ke-72 pada 17 Agustus 2017.
Menurutnya, perbedaan kedaerahan, suku, ras dan agama yang bertujuan mengganggu kesatauan dan persatuan NKRI sempat muncul ke permukaan akhir-akhir ini, tetapi dapat diatasi berkat ketahanan nasional sebagai bangsa yang besar dan menjunjung integritasnya.
"Saya ingatkan bahwa sepanjang NKRI berdiri, maka gangguan seperti ini akan tetap ada. Namun, kesadaran akan kesatuan dan persatuan sebagai satu bangsa yang kuat membuat NKRI tetap berdiri kokoh mulai dari Sabang sampai Merauke maupun dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote," katanya.
Wagub juga mengingatkan generasi muda di Maluku untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan serta bekerja keras untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia dari berbagai rongrongan.
Masalah keamanan dan kenyamanan di Maluku juga dipandang sebagai hal penting yang perlu dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh komponen bangsa.
Pertimbangannya, menentukan kelangsungan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi berjuluk "Seribu Pulau" tersebut di masa mendatang.
Dia mengatakan, membangun Maluku di masa mendatang perlu didukung kinerja dan kerja keras yang mengarah kepada kemajuan pembangunan.
"Tidak mudah membangun Maluku di masa mendatang. Kita harus menggerakan banyak sumber daya, tenaga serta keterlibatan seluruh masyarakat yang peduli dengan kemajuan daerah. Semangat dan disiplin kerja harus digerakan dari segala arah, mulai dari pimpinan sampai anak sekolah semua harus bekerja memajukan tugas dan masing - masing tanggung jawab," katanya.
Menurut Wagub, pengalaman membuktikan bahwa keberhasilan melakukan sebuah pekerjaan besar sangat ditentukan oleh semangat kerja yang kuat serta jejaring yang luas tanpa terkecuali, baik di sektor formal maupun informal.
"Maluku harus bangkit dan memiliki daya saing. Maluku harus terus berlomba mengejar kemajuan. Saya mengajak seluruh anak Maluku di mana pun berada untuk bekerja keras dan memberikan sumbangsih kepada kemajuan daerah maupun bangsa dan negara," katanya.
Berkaitan dengan 72 tahun provinsi Maluku, Wagub Zeth juga mengingatkan semua komponen masyarakat untuk terus beriringan serta "baku kele" (berpegang tangan) untuk membangun 11 kabupaten/kota, 118 kecamatan, 1.189 desa serta 33 kelurahan di di masa mendatang.
Dia mengemukakan, Maluku telah mengukir sejarah panjang termasuk memberikan kontribusi besar bagi kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara, dan dibuktikan dengan keterlibatan putra-putri Maluku sejak masa penjajahan, perjuangan kemerdekaan, masa revolusi bahkan hingga saat ini.
"Orang Maluku terus dan tidak henti-hentinya berkarya berkarya untuk Indonesia. Ini sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan oleh apapun maupun oleh siapa pun di republik ini. Catata sejarah peranan Maluku juga tidak bisa dihapus oleh siapapun," tegasnya.
Karena itu, memasuki usia 72 tahun, Wagub berharap banyak kisah bernilai tentang filosofi dan pranata sosial orang maluku seperti "hidup baku sayang" (saling menyayangi), Pela-Pandong dapat menjadi cerita inspiratif guna lebih mematangkan sikap dan kedewasaan perilaku orang Maluku yang memahami akan hakekat sejati "hidup orang basudara" (kehidupan orang bersaudara) yang harmonis.
Peringatan HUT - 72 tahun provinsi Maluku, dirayakan dengan upacara sederhana yang dihadiri Gubernur Maluku, Said Assagaff, Sekda Hamin Bin Tahir, Wakil Wali Kota Ambon, Syarief Hadler, pimpinan TNI dan Polri serta seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup pemerintah provinsi Maluku.
(T.KR-JA/L005)
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017