Pantauan ANTARA, Sabtu, para peserta gerak jalan unik tersebut mengenakan berbagai kostum, mulai dari pakaian khas pejuang, dokter, suster, polisi, TNI, daster tidur, pakaian adat, pakaian mandi serta kebaya.
Selain itu pada pelaksanaan gerak jalan, aba-aba baris berbaris pun menggunakan bahasa Gorontalo.
Seperti kata siap gerak bahasa yang digunakan adalah mosiapu to tambati, jalan di tempat yaitu modiambango to tambati dan langkah tegap maju adalah modianggato ndali.
Sedangkan kata hormat adalah mohurumati, dua langkah samping kiri menjadi modiambango to oloihi, dua langkah samping kanan menjadi modiambango to oloala, tegap grak menjadi lopatolo, dan henti grak menjadi poberendi poolo.
Lurah Talumolo, Siti Adam mengatakan, para peserta berasal dari 12 Rukun Tetangga (RT) dan lima Rukun Warga (RW) dan perwakilan dari setiap sekolah.
"Untuk kegiatan kita ini adalah kegiatan tahunan yang merupakan program RT RW, mereka yang kumpulkan dana swadaya dan kita dari kelurahan mensponsori," ujar Siti.
Untuk penggunaan bahasa Gorontalo untuk aba-aba baris berbaris kata Situ, merupakan inovasi dari masyarakat untuk mengenalkan bahasa Gorontalo kepada masyarakat.
"Tujuan dari kegiatan ini yaitu selain sebagai sarana silaturahmi, juga menjadi ajang untuk mencintai Indonesia melalui momen HUT kemerdekaan RI," tambahnya.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017