Magelang (ANTARA News) - Menyambut detik-detik Waisak 2251 BE/2007, Kamis malam dilakukan upacara siripada puja dengan melarung 2.251 lilin di Sungai Progo, Magelang, Jateng. Pelarungan ribuan lilin tersebut dilakukan para bikhu dan umat Buddha diawali prosesi iring-iringan dari Pelataran Candi Mendut menuju Sungai Progo yang jaraknya sekitar satu kilometer. Menurut penanggung jawab upacara siripada puja, bhiku Vagarapanho, kegiatan tersebut untuk menghormati telapak kaki Sang Buddha yang berada di tepi Sungai Namatha. "Upacara siripada puja dilaksanakan untuk menghormati Sang Buddha yang telah membabarkan dharma selama 45 tahun. sang Buddha meninggalkan telapak kaki di tepi Sungai Namatha tanda bahwa umat Buddha harus melaksanakan dan mengikuti jejak sang Buddha, membabarkan Buddha Dharma dan melakukan dalam kehidupan sehari-hari," katanya. Ia mengatakan, jumlah lilin yang dilarung sebanyak 2.551 buah melambangkan tahun perayaan Tri Suci Waisak 2251 BE. Dalam upacara tersebut, umat Buddha membawa lilin, dupa, bunga yang diletakkan dalam nampan terbuat dari janur untuk dilarung di Sungai Progo. Menurut dia, nampan terbuat dari janur karena mengandung nilai seni yang ditampilkan dalam upacara Siripada ini. "Biasanya ada yang dibuat dari kertas. Namun, karena akan dilarungkan di sungai maka kita gunakan sesuatu yang alami, seperti janur yang bisa terurai sehingga tidak mengotori lingkungan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007