"Ekspor ini kita persembahkan di hari kemerdekaan," ungkap Menteri Pertanian Amran Sulaiman setelah menjadi pembina upacara HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis.
Indonesia rencananya akan mengekspor bawang merah pada Jumat (18/8) dengan tujuan negara Thailand, meski di masa sebelumnya Indonesia sempat mengimpor bawang merah dari negara tersebut.
Ekspor bawang merah diberangkatkan dari Kabupaten Brebes dengan jumlah awal sepuluh kontainer dan akan bertambah.
"Kita ambil momentum, dan besok insya Allah kita akan ekspor bawang (merah) ke Thailand, yang biasanya kita impor dari sana, ini kebangkitan, ekspor ini kita persembahkan di hari kemerdekaan ini," kata Amran yang masih mengenakan Baju Bodo, Baju khas Bugis.
Bagi Amran, makna kemerdekaan memiliki arti yang harusnya mampu membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan.
"Mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan kita bekerja tanpa pamrih merebut kemerdekaan ini," ujar Menteri Amran.
"Ini kita harus ingat bagaimana gigihnya memperjuangkan negara bahkan rela berkorban demi negara tanpa pamrih, tidak ada tukin, tidak ada mobil dinas, tidak ada motor dinas, tanpa pamrih, ini yang kita harus gelorakan ke seluruh Indonesia," sambung dia.
Dalam rangka HUT RI ke-72, Menteri yang selalu terlihat energik ini tidak menyia-nyiakan momentum untuk mengembalikan kejayaan Indonesia akan rempah-rempah, itu mengingatkan kejayaan 500 tahun yang lalu di tahun 1500-an.
"Bawang, beras, jagung dan cabai tidak impor lagi, kita akan dorong, kita akan kembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia 500 tahun lalu, tahun 1500 indonesia dikenal kaya dengan rempah-rempah, bahkan slogan pada saat itu, siapa yang menguasai rempah-rempah, itu yang menguasai dunia," kata Amran.
Dalam upacara menyambut HUT RI ke-72 dengan tema "Indonesia Kerja Bersama", tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pertanian mempersembahkan penampilan drum band dari putra-putri Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
"Kita harus gelorakan ke seluruh Indonesia, bahwa kita bekerja karena Allah, kita bekerja untuk bangsa, kita bekerja untuk Merah Putih," tutup Amran.
"Kita ambil momentum, dan besok insya Allah kita akan ekspor bawang (merah) ke Thailand, yang biasanya kita impor dari sana, ini kebangkitan, ekspor ini kita persembahkan di hari kemerdekaan ini," kata Amran yang masih mengenakan Baju Bodo, Baju khas Bugis.
Bagi Amran, makna kemerdekaan memiliki arti yang harusnya mampu membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan.
"Mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan kita bekerja tanpa pamrih merebut kemerdekaan ini," ujar Menteri Amran.
"Ini kita harus ingat bagaimana gigihnya memperjuangkan negara bahkan rela berkorban demi negara tanpa pamrih, tidak ada tukin, tidak ada mobil dinas, tidak ada motor dinas, tanpa pamrih, ini yang kita harus gelorakan ke seluruh Indonesia," sambung dia.
Dalam rangka HUT RI ke-72, Menteri yang selalu terlihat energik ini tidak menyia-nyiakan momentum untuk mengembalikan kejayaan Indonesia akan rempah-rempah, itu mengingatkan kejayaan 500 tahun yang lalu di tahun 1500-an.
"Bawang, beras, jagung dan cabai tidak impor lagi, kita akan dorong, kita akan kembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia 500 tahun lalu, tahun 1500 indonesia dikenal kaya dengan rempah-rempah, bahkan slogan pada saat itu, siapa yang menguasai rempah-rempah, itu yang menguasai dunia," kata Amran.
Dalam upacara menyambut HUT RI ke-72 dengan tema "Indonesia Kerja Bersama", tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pertanian mempersembahkan penampilan drum band dari putra-putri Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.
"Kita harus gelorakan ke seluruh Indonesia, bahwa kita bekerja karena Allah, kita bekerja untuk bangsa, kita bekerja untuk Merah Putih," tutup Amran.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017