Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menyatakan, pihaknya tidak ingin berpolemik tentang asal tembakan dalam insiden bentrokan warga Grati, Pasuruan, Jawa Timur, dengan aparat TNI pada Rabu (30/5) pagi, yang menewaskan empat orang warga sipil. "Saya tidak ingin berpolemik tentang para prajurit yang menembak ke atas, ada yang menembak ke tanah, sementara masyarakat menyatakan mereka ditembak langsung, lebih baik kita serahkan ada Puslabfor Polri yang bekerja di sana, ada POM TNI (Kodam Brawijaya dan Pomal) yang sudah bekerja di situ," katanya, dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis. Djoko menekan, tidak ada unsur kesengajaan dari para parjurit TNI yang bertugas di Grati untuk menembak langsung kepada warga setempat, meski pada kenyataannya ada korban meninggal dunia. "Sekali lagi sebagai orang yang berpikir logis, sangat tidak mungkin TNI begitu saja bereaksi lalu menambak. Pasti ada penyebab sampai akhirnya itu terjadi," ujar Panglima TNI. Ia mengemukakan, berdasarkan laporan yang diterima dari Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Safzen Nurdin, aparat TNI di lapangan sudah melakukan tembakan peringatan ke atas. Namun, tembakan peringatan dengan menggunakan peluru tajam itu tidak dihiraukan oleh warga yang marah, bahkan terus mengejar-ngejar aparat dengan melemparkan baru, membawa clurit dan benda-benda lainnya. "Karena merasa terdesak, aparat lantas melakukan tembakan ke tanah yang menimbulkan kepulan asap dengan tujuan menunjukkan pada warga bahwa peluru yang mereka bawa, bukan peluru bohongan," tutur Djoko. Jika, tambah dia, saat dilakukan tembakan peringatan ke atas warga bersedia mundur maka tidak akan terjadi insiden berdarah itu. "Jadi saya tidak ingin menjelaskan kesimpulan bahwa itu dari 'recoset' (tembakan pantulan atau bukan), tidak. Itu adalah kesimpulan yang sangat sementara dari apa yang disampaikan oleh Dankormar," ucap Djoko. Analisa awal itu didasarkan pada adanya rumah yang terkena, berarti ada pantulan peluru.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007