Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kawasan di Kalimalang, Jakarta, meniadakan lomba panjat pinang pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72.
Kayu-kayu Pinang tinggi berlumur oli, dengan berbagai hadiah menarik yang digantung di puncaknya, kini sulit ditemukan di Cipinang Melayu, Cipinang Bali, dan Cipinang Indah, padahal sebelumnya tiang-tiang setinggi kurang-lebih tiga meter itu selalu berdiri tegap di daerah ini setiap menjelang 17 Agustus.
"Tahun ini tidak ada, soalnya ada proyek Tol Becakayu dan pemasangan turap. Jadi enggak diizinin sama Waskita (Karya, BUMN)," kata Tohir (47), warga RT 07/RW 3, Cipinang Melayu.
Alasan perusahaan itu adalah karena lomba yang sudah mendarah-daging di kawasan Kalimalang itu bisa membahayakan warga karena banyaknya alat berat yang diparkir di sekitar sungai.
"Ini demi alasan keamanan. Mereka takutnya, waktu kami sedang lomba ternyata ada yang jatuh. Itu kan bahaya," terang Tohir pula.
Yanti (40), warga RT 05/ RW 12, Cipinang Bali, mengatakan pembangunan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) tak hanya mengakibatkan panjat pinang dihentikan, tetapi berdampak pula pada lomba Gebuk Bantal, yang juga batal diselenggarakan tahun ini.
"Awalnya tetap mau diadakan, bisa diatur lokasinya yang aman. Tapi setelah dilihat tidak aman. Jadi batal," kata Yanti.
Warga akhirnya memutuskan menggelar lomba di sekitar rumah saja, tambah Yanti.
"Tetap ada lomba, tapi untuk anak-anak saja, seperti makan kerupuk, balap karung, sama ambil uang di semangka," tutup Yanti.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017