New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun data pemerintah menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat menurun pada pekan lalu.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (16/8) bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 8,95 juta barel pada pekan yang berakhir 11 Agustus.
Penurunan tersebut hampir tiga kali lebih besar dari ekspektasi para analis untuk penurunan 3,1 juta barel. Sementara itu, data menunjukkan bahwa persediaan bensin dan distilat meningkat.
Para analis mengatakan harga minyak telah mendapat tekanan baru-baru ini, karena investor khawatir bahwa kelebihan minyak global akan terus bertahan, setelah kepatuhan para produsen minyak utama untuk memangkas produksi mereka tidak membaik.
Produsen-produsen minyak utama telah sepakat untuk mengurangi pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari sampai Maret mendatang.
Tujuannya adalah untuk mengurangi stok global, menyeimbangkan pasar yang telah mengalami kelebihan pasokan yang bertahan selama sekitar tiga tahun, dan akhirnya menaikkan harga minyak.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 0,77 dolar AS menjadi menetap di 46,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, berkurang 0,53 dolar AS menjadi ditutup pada 50,27 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017