"Peluang tim putri untuk meraih medali emas lebih besar karena mereka sudah mengikuti pelatihan di luar negeri. Meskipun harus bersaing kuat dengan tim Thailand dan tim Filipina, kami tetap optimistis dapat kembali mengalahkan mereka sebagaimana pada 2015 di Singapura," kata Wakil Ketua Perbasi Andiko Ardi Purnomo di Jakarta, Rabu.
Ketua Umum PB Pelita Jaya itu mengatakan peluang medali emas tim nasional bola basket putri berdasarkan hasil SEA Games 2015 yaitu medali perak sebagaimana hasil yang telah dicapai tim nasional bola basket putra.
Sementara untuk tim nasional putra, Perbasi masih menargetkan medali perak menyusul kekuatan tim Filipina sebagai tim unggulan pertama pada cabang bola basket putra di ASEAN.
"Persaingan pada tim putra berat. Tapi, peluang selalu ada. Kami berharap karena pada grup yang lebih baik dibanding grup tuan rumah Malaysia. Peluang untuk masuk putaran final lebih besar pada SEA Games ini," kata Andiko.
Tim bola basket putra Indonesia dalam grup B SEA Games 2017 bersama tim Kamboja, Laos, Singapura, dan Vietnam.
"Jika tim kita sudah masuk putaran final, saya yakin para pemain akan mengeluarkan 100 persen tenaga mereka dan mencapai hasil lebih baik dibanding SEA Games 2015," kata Andiko.
Tim bola basket putra Indonesia dalam SEA Games 2017 terdiri dari 12 pemain. Mereka adalah Arki Dikania Wisnu, Hardianus Lakudu, Christian Ronaldo Sitepu, dan Kevin Yonas Siturus.
Kemudian, Mario Wuysang, Sandy Febriansyakh, Firman Dwi Nugroho, Andakara Prastawa Dhyaksa, Abraham Damar Grahita, Vincent Kosasih, Diftha Pratama dan pemain naturalisasi Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez.
Sementara, tim bola basket putri Indonesia juga terdiri dari 12 pemain yaitu Agustin Elya Retong, Kadek Pratita Dewi, Nathasa Christaline, Yuni Anggraeni, Mariam Ulfah, Henny Sutjiono, Mega Nanda Putri, Sumiati, Yuliana Anggita, Gabriel Sophia, Lea Kahol dan Regita Pramesti.
(Baca: SEA Games 2017 - PBVSI optimistis target medali tercapai)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017