Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia dan PT Merpati Nusantara membidik sedikitnya 50 persen muatan angkutan penumpang domestik tahun ini, menyusul kerjasama sinergi layanan angkutan udara kedua BUMN itu. "Kalau sinergi terkemas dengan baik, pangsa pasar kami bisa tembus sedikitnya 50 persen dari kondisi saat ini, Garuda 34 persen dan Merpati 8 persen," kata EVP Sales & Marketing Garuda, Agus Priyanto menjawab pers di Jakarta, Kamis. Sebelumnya, Agus bersama Direktur Niaga Merpati, Toto Nursatyo menandatangani nota kesepahaman "Kerjasama Sinergi Layanan Angkutan Udara" disaksikan Dirut Garuda Emirsyah Satar dan Dirut Merpati Hotasi Nababan. Menurut Agus, sinergi ini sudah mendesak direalisasikan, selain untuk menghadapi persaingan domestik yang kian ketat, juga untuk meningkatkan layanan kedua maskapai kepada para pelanggannya. Kerjasama tersebut antara lain mencakup kerjasama trafic interline, special prorate, penyelerasan jadwal dan kerjasama operasi (code share). Sederhananya, penumpang Garuda dari dalam dan luar negeri bisa menggunakan rute atau penerbangan lanjutan Merpati cukup dengan hanya satu tiket. "Kerjasama ini membuat keduanya bisa saling menjual produk. Fokusnya Garuda di kota-kota utama dan Merpati di jalur-jalur perintis, pengumpan atau feeder. Artinya, prinsip hub and spoke (pengumpul dan pengumpan) sudah dijalani Garuda bersama Merpati," kata Agus. Agus mengatakan, realisasi sinergi ini akan dimulai paling cepat pertengahan Juni 2007 dan pada tahap-tahap awal belum menyentuh pada standarisasi pelayanan, khususnya ketika penumpang berada di dalam pesawat. Garuda telah mengidentifikasi sejumlah rute dan kota tujuan yang bisa dikerjasamakan pada tahap awal antara lain Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Nias, Lombok, Denpasar, Bima, Makassar dan Gorontalo. "Pada akhirnya, kami harapkan Merpati mampu meningkatkan kinerjanya, termasuk pelayanan. Sebab, jika tidak, bisa saja, penumpang Garuda yang hendak melanjutkan perjalanan dengan Merpati menjadi tak tertampung lagi. Jika ini terjadi, Garuda bisa mendirikan perusahaan baru," katanya. Agus juga menambahkan, secara teori dan praktek, sinergi ini relatif mudah, khususnya untuk penerbangan yang dimulai di Bandara Soekarno-Hatta karena terminal kedua BUMN Penerbangan ini sudah menjadi satu yakni di 2F. Hingga saat ini, Garuda mengoperasikan 48 pesawat, terdiri tiga Boeing 747-400, 6 Airbus 330, 18 Boeing 737-400, 14 Boeing 737-300, 5 Boeing 737-500 dan 2 Boeing 737NG. Sedangkan Merpati mengoperasikan 12 pesawat jet yang terdiri dari 8 Boeing 737-200, satu Boeing 737-300, serta dua Fokker 100 dan satu Fokker 28. Sementara, untuk pesawat non-jet terdiri dua pesawat CN-235, empat pesawat Cassa dan enam pesawat Twin Otter. Pada 2006, Garuda mengangkut 8,2 juta orang yaitu rute domestik enam juta dan rute internasional 2,1 juta. Merpati sendiri selama tahun itu mengangkut 2,3 juta penumpang dari total 151 rute yang dilayani.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007