Dalam pertemuannja dengan pedjabat-pedjabat daerah setempat selalu mengatakan bahwa ia adalah ibaratnja sebagai seorang anak jang hilang dan sudah 17 tahun tidak pernah ketemu ibunja.
"Kami datang ke Indonesia adalah dengan kejakinan penuh bahwa Indonesia adalah ibu kami. Memang selama 17 tahun ini saja mendapat seorang tua jang mengaku-ngaku sebagai ibu kami. Tetapi tingkah lakunja menimbulkan suatu kejakinan bahwa orang tersebut bukan ibu kandung kami," kata Max Ongge.
"Terus terang sajda, jang kami maksud dengan orang tua jang mengaku-ngaku itu adalah Belanda dan terus terang pula, susu Belanda memang tidak enak bagi kami," kata Ongge lagi, jang menimbulkan ketawa jang riuh di mana-mana.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017