Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Prof Din Syamsuddin mengatakan pengamalan Pancasila jangan berhenti pada simbol saja, tetapi harus berorientasi pada isi Pancasila tersebut.
Din mengatakan selama ini banyak orang yang masih terjebak pada klaim dan simbol Pancasila tetapi tidak dengan isinya, keadaaan negara seperti ini berarti masih jauh dari kata kemerdekaan, kemajuan dan kedaulatan Indonesia.
"Jika kita hanya merayakan kemerdekaan sementara membuka diri bagi keterjajahan, penguasaan ekonomi dan energi kita adalah asing, berarti kita belum merdeka. Maka merdekakanlah diri dari sistem ekonomi yang tidak sesuai dengan Pancasila," kata Din di Jakarta, Selasa.
Din mengatakan selama Indonesia masih menerima kapitalisme maka Indonesia telah mengabaikan sila kelima dalam Pancasila.
"Keadaan negara kita yang hiruk pikuk saat ini, boleh jadi karena kita mengabaikan Pancasila," kata Din.
Menurut dia, pemerintah banyak melanggar nilai Pancasila salah satunya mengenai pandangan bahwa agama harus dijauhkan dari negara.
Din mengatakan agama tidak mungkin dipisahkan dari Pancasila dan potlik, karena sila pertama Pancasila adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017