Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) bersama Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Aji Pangeran Tumenggung Pranoto atau Samarinda Baru membangun depot pengisian bahan bakar pesawat udara (DPPU) untuk Bandara Samarinda Baru yang direncanakan beroperasi Februari 2018.
Area Manager Communication and Relation PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI Kalimantan Alicia Irzanova dalam rilis di Jakarta, Selasa mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan Kepala UPBU Kelas II Temindung Samarinda sekaligus penanggung jawab Bandara Samarinda Baru Usdek Luthermand dengan Yanuar Budi Hartanto selaku General Manager MOR VI Kalimantan di Samarinda, Selasa.
"Adanya Bandar Udara Samarinda Baru membuat Pertamina melakukan persiapan prasarana yaitu membangun DPPU dengan empat tangki berkapasitas total 140.000 liter di area bandara seluas 11.000 m2 yang bisa terus dikembangkan sesuai kebutuhan," katanya.
Menurut dia, Pertamina sebagai BUMN mengemban tugas memastikan bahan bakar yang dibutuhkan masyarakat tersedia termasuk DPPU yang melayani pengisian bahan bakar untuk pesawat terbang di Bandara Samarinda Baru Sungai Siring.
Konsumsi Avtur pada tahun pertama pengoperasian Bandara Samarinda Baru diperkirakan mencapai 30 kiloliter/hari yang akan dipasok dari Terminal BBM Balikpapan.
Alicia melanjutkan kerja sama antara Pertamina dan UPBU Samarinda Baru tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak.
"Hal ini dikarenakan Bandara Samarinda Baru nantinya akan melayani banyak penerbangan setiap harinya dan penerbangan tersebut akan ditunjang dengan pasokan Avtur yang cukup dan berkualitas tinggi dari Pertamina," katanya.
Pertamina, lanjutnya, juga berharap bahwa kerja sama tersebut akan terjalin secara lancar dan berkelanjutan.
Saat ini, Pertamina mengelola sebanyak 62 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan menjual produk Avtur dan Avgas.
Pertamina memproyeksikan peningkatan permintaan Avtur di Indonesia berada di kisaran 2,5-6 persen per tahun.
Dalam dua tahun terakhir, konsumsi Avtur telah berada di kisaran empat juta kiloliter per tahun.
(K007/B012)
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017