Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 15 teladan terdiri atas petani, kelembagaan ekonomi petani, penyuluh pertanian dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan yang berprestasi memperoleh penghargaan dari Kementerian Pertanian.
Dalam keterangan tertulis dari Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa disebutkan, 15 teladan dan berprestasi tersebut juga akan mendapatkan uang tunai masing-masing Rp20 juta.
Penghargaan Kementan diberikan kepada kelembagaan ekonomi petani yakni, Koperasi Tani Margo Dadi, Gunung Kidul (Di Yogyakarta), Koperasi Tani Syariah Harapan Bersama, Lombok Barat (NTB) dan Koperasi Tani Teobromo, Sigi (Sulawesi Tengah).
Kemudian petani berprestasi yakni Asep Halim Jamaludin (Ciamis, Jawa Barat), Mursidin (Lombok Barat, NTB) dan Karel P. Peternak Sapi (Kota Jayapura, Papua).
Sedangkan penghargaan untuk penyuluh pertanian teladan diberikan kepada Nurul Aida (Penyuluh Pertanian Aceh Besar, Aceh), Rudi Efendi Hasibuan (THLTBPP Serdang Bedagai, Sumatare Utara), dan Herlina (penyuluh Pertanian Lampung Timur, Lampung).
Untuk Balai Penyuluhan Kecamatan berprestasi, penghargaan diberikan kepada BPP Medan Krio (Sumatera Utara), BPP Sungai Kunyit (Mempawah, Kalimantan Barat), BPP Marioriwawo (Sopeng, Sulawesi Selatan). Sisanya adalah pemenang lomba karya ilmiah dosen STPP.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, pertanian Indonesia kini sudah maju, bahkan kini Indonesia tak impor beras dan jagung lagi.
"Produksi padi dan jagung kita mengalami lompatan besar, sehingga kita tidak impor. Kita ini negara yang sustainable agriculture nomor 16, bahkan Amerika Serikat saja nomor 19," ujarnya.
Mentan menegaskan bahwa pemerintah sangat menyayangi petani, salah satunya adalah program asuransi pertanian untuk melindungi petani dari gagal panen serta bantuan pemerintah untuk memperbaiki 3 juta hektar irigasi yang rusak.
"Belum lagi bantuan alat mesin pertanian yang jumlahnya cukup besar, bahkan naik 2.000 persen. Petani yang biasanya pakai cangkul, sekarang sudah pakai alsintan," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017