Seoul (ANTARA News) - Korea Utara menyebarkan foto-foto rincian rencana penembakan peluru kendali ke dekat Guam, Amerika Serikat, setelah pemimpin negeri ini Kim Jong-un dibriefing soal rencana tersebut.

Dalam foto itu Kim terlihat memegang tongkat dan menunjuk sebuah peta bertuliskan "Rencana Serangan Komando Strategis" yang memperlihatkan jalur lintasan peluru kendali yang diawali dari pantai timur Korea Utara, lalu meluncur di atas wilayah Jepang dan kemudian berakhir dekat Guam.

Lokasi peluncuran rudal yang terlihat di peta itu berada di dekat Sinpo, kota pantai timur yang menjadi pangkalan armada kapal selam Korea Utara, kata Kim Dong-yub, pakar militer dari Institut Studi Timur Jauh pada Universitas Kyungnam, Seoul.

Kim menyebut lokasi dekat Sinpo cocok dengan gambaran Korea Utara pekan lalu bahwa empat peluru kendali jarak menengah akan terbang di atas Shimane, Hiroshima dan Prefektur Koichi yang semuanya di Jepang. Rudal-rudal ini akan meluncur di atas ketinggian 3.356,7 km selama 1.065 detik dan akan jatuh di perairan yang jaraknya 30 sampai 49 km dari Guam.

"Semua orang Korea Utara melihat foto ini di televisi dan surat kabar. Korea Utara menunjukkan kepercayaan dirinya untuk berkata kepada Amerika Serikat: jika mereka ingin menghentikan rudal-rudal ini maka cobalah hentikan," kata Kim seperti dikutip Reuters.

"Ini juga mengisyaratkan bahwa Korea Utara telah mempelajari hal ini sejak lama dan siap bertindak jika sudah diputuskan," sambung Kim Dong-yub.

Bukan kali ini saja Korea Utara mengancam AS. Pada 2013, Korea Utara juga pernah mengancam pangkalan-pangkalan AS di Pasifik, termasuk Guam dan Hawaii. Saat itu juga disebarluaskan foto-foto Kim bersama militernya menandatangani instruksi menempatkan roket dalam keadaan siaga tempur demi menyerang daratan AS.

Dalam peta disebut-sebut Hawaii, Washington D.C., dan Texas. Namun Korea Utara tidak pernah membuktikan ancamannya itu.

Selama briefing Guam, Kim dikelilingi para jenderal, termasuk Kim Jong Sik, veteran ilmuwan roket dan salah satu otak di balik program peluru kendali Korea Utara.

Briefing berlangsung di sebuah ruang perang di mana zona-zona operasi militer yang mencakup Korea Selatan dan Jepang dipampang di dinding. Sebuah citra satelit hitam putih terlihat berada di samping kiri Kim.

Kim menerima briefing itu Senin ketika dia memeriksa Komando Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea.

Dia disambut hangat oleh para perwira yang terlihat dari foto-foto yang disiarkan oleh televisi negara dan koran negara Rodong Sinmun.

Kim menyatakan akan melihat dahulu apa yang akan dilakukan AS sebelum memutuskan menyerang Guam.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017