Peshawar, Pakistan (ANTARA News)- Paling tidak 13 orang tewas, Kamis, ketika para penyerang tidak dikenal melakukan menembakan roket dan melemparkan granat ke rumah seorang ulama terkemuka di Pakistan baratdaya. Para penyerang menyerang rumah Pir Attique Gilani, seorang pemimpin suku yang dikenal anti Taliban, di distrik Tank dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata perwira polisi distrik itu Mumtaz Zareen kepada AFP. Ia mengatakan "terlalu dini untuk menyebut unsur-unsur yang berada di belakang serangan" di desa Jatta Kallan, tapi para pejabat polisi lainnya mengatakan perseteruan Gilani dengan para gerilyawan lokal yang setia pada Taliban mungkin sebagai motif tindakan itu. Ulama itu menerbitkan satu laporan berkala bulanan dari kota Karachi, Pakistan selatan, di mana ia mengecam keras para gerilyawan gerakan garis keras itu. Enam anggota keluarga Gilani termasuk di antara mereka yang tewas, tapi Gilano sendiri diperkirakan tidak tewas, kata perwira itu. Dua lainnya cedera dalam serangan Kamis subuh itu. Kota Tank, yang berpenduduk sekitar 100.000 orang, adalah lokasi bentrokan berdarah antara gerilyawan Taliban dan pasukan keamanan awal bulan ini yang menewaskan delapan orang. Jam malam diberlakukan di kota itu sementara aksi kekerasan yang dipicu oleh pembunuhan seorang pemimpin gerilyawan setelah usaha-usaha untuk merekrut para siswa untuk berperang di Afghanistan. Para saksimata mengatakan satu kelompok penyerang menyerang rumah Gilani dan menanyakan kepada keluarga tentang keberadaannya. Ketika mereka tidak menemukan Gilani, mereka melancarkan serangan. Para pejabat mengatakan, Gilani selamat dari usaha pembunuhan di Tank tahun lalu. Ia kemudian pindah ke Karachi tapi belum lama ini pindah kembali ke daerah itu, membagikan waktunya antara dua tempat itu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007