Kupang (ANTARA News) - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputeri akan memimpin upacara peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni di Kabupaten Ende, Pulau Flores bagian tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Puncak peringatan lahirnya Pancasila itu akan dipusatkan di lapangan Perse Ende, yang akan dihadiri muspida, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para pelajar se-Kabupaten Ende, kata Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, melalui telepon dari Ende, Kamis. Lebu Raya yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTT itu menambahkan, rombongan Megawati yang berjumlah sekitar 50 orang dijadwalkan tiba pekan ini di Ende dan bermalam di daerah itu. "Ibu Mega rencananya tiba di Ende petang ini, karena pada Jumat pagi akan memimpin puncak peringatan lahirnya Pancasila di lapangan Perse Ende," katanya. Selama berada di Ende, Megawati akan mengunjungi sejumlah tempat, termasuk museum Bung Karno--bekas kediaman ayahnya semasa pembuangannya di Ende, Flores--. Di dekat lapangan Perse Ende, terdapat pohon sukun yang diyakini, di bawah pohon sukun itulah, Bung Karno memperoleh ilham yang kemudian menginspirasikan lahirnya Pancasila. Dalam kunjungan itu, kata Lebu Raya, Megawati akan melihat pusat kerajinan tenun ikat dan pandai besi di Woloare, sekitar lima kilo meter, Kota Ende. Mengenai rencana ke danau tiga warnah di puncak Gunung Kelimutu, dia mengatakan, belum bisa memastikan karena helikopter yang disiapkan untuk mengantar rombongan Megawati ke Danau Kelimutu dikabarkan mengalami gangguan. "Kalau ke Kelimutu memang belum bisa dipastikan, karena helikopter mengalami gangguan. Kalau helikopternya siap, maka Ibu Mega bisa ke Kelimutu," katanya. Wakil Bupati Ende Bernadus Gedobani, Ketua Komisi B DPRD Ende Yustinus Sani secara terpisah mengatakan, kunjungan Megawati itu dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, dan merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah dan rakyat Kabupaten Ende. "Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami masyarakat Ende, karena Ibu Mega bersedia datang ke Ende mengikuti jejak almarhum ayahnya," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007