Washington (ANTARA News) - Aktor Hollywood, Fred Thompson, mengemukakan dalam wawancara bahwa dirinya merencanakan akan maju sebagai calon presiden AS pada 2008, bergabung dengan para kandidat lainnya dari Partai Republik. "Saya tak tahu kapan persisnya saya mengatakan, `Saya akan mencalonkan diri,`" katanya mengenai rencananya untuk mencalonkan diri sebagai capres dalam USA Today terbitan Kamis. Thompson, seorang konservatif sosial berusia 64 tahun, menyatakan ia merencanakan kampanye yang memanfaatkan blog, video dan inovasi Internet lainnya untuk mencapai para pemilih di kedua partai, tulis USA Today, sebngaimana dilaporkan Reuters. Kawan lama dan penasehat politiknya, Rabu, menyatakan Thompson telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai capres dan ia telah meninggalkan perannya dalam serial TV "Law & Order". Thompson, yang dua kali terpilih sebagai Senator Republik dari Tennessee, mulai saat ini akan menghimpun dana untuk menggalang dukungan, tambah Tom Ingram, yang bertugas sebagai Kepala Staf Senator Lamar Alexander, juga seorang Republikan dari Tennessee. Pada Rabu malam, pencipta Law & Order", Dick Wolf, mengemukakan Thompson telah meminta untuk meninggalkan acara televisi itu, tempat ia berperan sebagai Jaksa Dustrik New York, Arthur Branch, selama lima episode. Thompson ikut bertarung dengan beberapa capres Partai Republik tanpa pilihan dominan. Presiden George W. Bush tak bisa mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ketiga pada pemilihan presiden Nopember 2008. Calon presiden terdepan dari kubu Republik antara lain mantan Walikota New York, Rudolph Giuliani, Senator John McCain dari Arizona dan mantan Gubernur Massachusetts, Mitt Romney. Aktor watak Film dan show televisi lainnya yang pernah dibintanginya antara lain "Wiseguy", "The Hunt for Red October", "Die Hard 2: Die Harder", "Days of Thunder", "Cape Fear" dan "In the Line of Fire." Sebagai aktor watak, Thompson yang berperawakan tinggi besar dan memiliki sorot mata yang tajam, telah bermain dalam sejumlah peran, antara lain sebagai seorang Kepala Staf Gedung Putih, Direktur Badan Intelejen Pusat AS (CIA), seorang agen penting FBI, laksamana muda dan bahkan seorang senator. Bila para sutradara Hollywood memerlukan seseorang yang dapat bermain sebagai tokoh pemerintahan, mereka sering menoleh kepada Thompson, demikian tulis New York Times pada 1994. (*)
Copyright © ANTARA 2007