"Kami punya perangkat dan taktik untuk mengatasi, misalnya, berita palsu, atau yang bisa mengancam keselamatan," kata Country Director Facebook Indonesia, Sri Widowati, saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Secara global, Facebook memanfaatkan machine learning untuk mendeteksi aktivitas sebuah akun atau sebuah informasi yang tidak benar.
Saat pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu, Facebook melaporkan mereka memiliki fitur geo blocking, blokir berdasarkan lokasi, sehingga akan ada konten yang tidak dapat diakses di Indonesia.
"Geo blocking salah satu alat yang kita punya. Tidak hanya untuk Indonesia, itu tersedia untuk semua negara," kata Widowati.
Tidak hanya memanfaatkan mesin, CEO Mark Zuckerberg pada Mei lalu menyatakan akan menambah sekitar tiga ribu orang untuk membantu mengatasi konten-konten yang mengganggu.
Menurut Widowati, tim yang menangani konten negatif mewakili keberagaman pengguna Facebook yang ada di dunia, termasuk anggota tim yang akan menelaah laporan konten dari Indonesia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017