Jakarta (ANTARA News) - KPK belum mengetahui apakah sketsa wajah pelaku diduga menyerang Novel Baswedan ikut diperlihatkan saat Novel diperiksa polisi di Singapura hari ini.
"Kalau diperlihatkan misalnya pihak yang diduga pelaku Novel juga tidak bisa dikonfirmasi ya atau tidak karena Novel tidak pernah melihat pelaku," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin.
Febri mengungkapkan Polri sudah memperlihatkan kepada KPK sketsa wajah tiga orang, namun masih dalam coretan pensil.
"Kemudian Kapolri mengatakan saat itu akan ditingkatkan menggunakan teknologi tertentu agar sketsanya lebih sempurna untuk proses pengenalan lebih lanjut," kata Febri.
Polri mulai memeriksa Novel Baswedan di Singapura, Senin. "Informasi yang saya dapatkan dari tim di Singapura pemeriksaan sudah mulai dilakukan pagi ini," kata Febri.
Menurut Febri, Novel akan menjelaskan apa yang dia ketahui dari penyerangan menggunakan air keras 11 April 2017 itu.
"Jadi, tidak bisa ditanya misalnya siapa penyerang yang dilihat pada 11 April itu karena Novel memang tidak melihat. Tentu kami berharap nanti ada titik terang setelah proses pemeriksaan ini, meskipun sebenarnya pemeriksaan korban buksan syarat mutlaj ditemukan pelaku atau tidak," tuturnya.
Prinsip dasarnya, kata Febri, KPK semaksimal mungkin berkoordinasi dengan Polri dalam pemeriksaan Novel hari ini.
"Pemeriksaan sudah mulai, nanti kami tunggu informasi lebih lanjut apa saja yang terjadi di Singapura," ucap Febri.
Menurut Febri, Novel didampingi KPK dari Biro Hukum dan pimpinan KPK.
"Ada tim yang ditugaskan dari Biro Hukum juga pimpinan untuk menemani Novel sekaligus mengecek rencana operasi," ujarnya.
Novel diperiksa di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
(Baca: Polri ajukan 20 pertanyaan kepada Novel Baswedan)
(Baca: Polri mulai periksa Novel Baswedan di Singapura)
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017