Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP PAN, Amien Rais, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengklarifikasi pernyataannya bahwa ia menerima aliran dana non-bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dari Rokhmin Dahuri.
Mengenakan busana batik berwarna coklat, Amien yang merupakan calon presiden pada pilpres tahun 2004 tiba di Gedung KPK, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis, pada pukul 13.50 WIB.
Amien yang didampingi oleh anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo, tampak membawa map bewarna coklat.
Amien berjanji akan memberi keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan pimpinan KPK.
Pada Rabu, 30 Mei 2007, Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki, mengatakan KPK akan mengundang Amien Rais dan mantan cawapres Salahuddin Wahid, untuk diminta klarifikasinya atas pernyataan yang mereka lontarkan tentang penerimaan dana DKP.
Menurut Ruki, Amien dan Gus Solah perlu didengar keterangannya oleh KPK agar tidak terjadi kesimpangsiuran atas pernyataan yang mereka lontarkan di luar persidangan.
KPK, lanjut Ruki, selanjutnya akan mempelajari penjelasan kedua tokoh, apakah penerimaan dana yang diperoleh dari DKP itu dapat dikategorikan sebagai perbuatan tindak pidana korupsi atau perbuatan yang terkait dengan pelanggaran UU No 23 Tahun 2003 tentang Pilpres.
Hanya Amien Rais dan Gus Solah yang mengaku menerima dana DKP dari seluruh calon presiden dan calon wakil presiden yang disebut oleh saksi di pengadilan tipikor menerima dana tersebut.
Amien mengaku menerima aliran dana DKP langsung dari Rokhmin Dahuri senilai Rp200 juta yang digunakan untuk biaya iklan kampanye Pilpres 2004.
Saat menerima uang itu, Amien mengemukakan ia tidak tahu sumber dana yang diserahkan oleh Rokhmin.
Menanggapi pengakuan mantan Ketua Umum DPP-PAN Amien Rais yang menerima dana DKP senilai Rp200 juta langsung dari mantan Menteri Rokhmin Dahuri untuk kepentingan kampanye Pilpres 2004, dan kesediannya dihukum untuk penerimaan itu, Ruki mengatakan
ia sendiri bisa memahami nuansa hati Amien Rais.
"Kita jangan bicara soal dihukum dululah. Saya sendiri bisa merasakan nuansa hati Pak Amien ketika dia mengetahui bahwa uang yang diterimanya adalah uang hasil korupsi," tuturnya.
Ruki menyatakan keyakinannya, bahwa Amien pasti tidak akan menerima uang ini apabila mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengetahui asal-usul uang tersebut.
"Saya tahu, kalau Pak Amien tahu bahwa itu bukan barang halal, pasti dia tolak. Saya tahu bagaimana beliau," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007