Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta pada segenap komponen masyarakat di Jakarta untuk proporsional dalam menyikapi insiden Sidney. "Masyarakat dan berbagai komponen yang melakukan aksi demonstrasi saya minta untuk tidak melakukan tindakan yang berlebihan dan anarkis," katanya di Balaikota Jakarta, Kamis, usai bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Sutiyoso menambahkan sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya rakyat Indonesia menerima permintaan maaf dari Australia bila memang otoritas negara tersebut telah meminta maaf secara resmi. "Kita adalah bangsa yang berjiwa besar, bila telah ada klarifikasi dan permintaan maaf dari mereka maka hubungan kita perbaiki lagi," tegasnya. Dua polisi Sydney pada Selasa ( 29/5) mendatangi kamar hotel tempat Sutiyoso menginap dan membuka kamar dengan menggunakan kunci utama atau master key dan minta Sutiyoso mendatangi pengadilan setempat, karena dia dianggap mengetahui pembunuhan lima wartawan Australia di Timtim belasan tahun lalu. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit tersebut, menurut Sutiyoso, secara pribadi Duta Besar Bill Farmer telah menyampaikan permohonan maaf. "Dia akan mengurus surat resmi untuk minta maaf secara formal," paparnya. Ia juga memaparkan, kepada pihak Australia disampaikan bahwa selama tiga kali bertugas di Timor Timur, bersama pasukannya tidak pernah memasuki kota Balibo. "Sudah jelas siapa pasukan yang ada di sana saat itu," katanya. Sutiyoso juga menyampaikan ucapan terima kasih atas respon positif pemerintah pusat, pengurus asosiasi pemerintahan daerah dan juga semua warga Jakarta dalam menyikapi perlakuan tidak semestinya yang terjadi saat ia mengunjungi Sidney awal pekan ini. "Bila ada permintaan maaf tentunya hubungan kerja sama antara New South Wales dan Jakarta akan dilanjutkan," paparnya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007