Lampung Timur (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera menyalurkan alat tangkap pengganti jenis jaring "gillnet" kepada 372 nelayan di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung yang selama ini menggunakan alat tangkap jaring dogol di kawasan itu.
"Kami sedang rapikan semua dan akan segera dilakukan pengukuran," kata Sjarief Widjaja, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI saat mensosialisasikan bantuan alat tangkap pengganti dari jaring dogol ke jaring "gillnet" kepada ratusan nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Minggu sore.
Kepada ratusan nelayan Sjarief mengatakan akan segera dilakukan pengukuran kapal nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring dogol itu mulai Senin (14/8), dan ditargetkan bisa rampung dalam satu minggu, dan tahapan berikutnya adalah penyaluran alat tangkap pengganti.
"Kami targetkan satu minggu ini selesai pengukuran kapalnya dan kami sudah catat ada 372 jaring dogol yang akan diberikan. Satu minggu ke depan alat tangkap penggantinya akan segera berdatangan dan langsung disalurkan," ujar Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI itu lagi.
Sjarief menyatakan apa yang dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.
Menurut dia dengan peralihan alat tangkap itu ekosistem di laut akan terjaga.
"Mari kita jaga laut kita, baik itu bakau, rajungan yang kecil kecil dan ikan yang bertelur di batu karang. Mari kita beri kesempatan anak cucu kita menikmati sumber daya laut dengan mengambil ikan yang besar-besar saja," kata dia lagi.
Dia berharap keputusan pemerintah ini diterima oleh semua nelayan setempat. "Kita ingin semua bisa berjalan, mencari ikan sama-sama tidak ada niat pemerintah merugikan masyarakatnya," kata dia lagi.
Ketua nelayan Jaring Dogol Kuala Penet Labuhan Maringgai H Samsu meminta KKP segera melakukan pengukuran kapal nelayan, dan secepatnya menyalurkan alat tangkap pengganti tersebut.
"Kami meminta dalam satu minggu ini alat tangkap yang dijanjikan segera tiba, jangan lama-lama karena hampir tiga bulan ini nelayan jaring dogol tidak melaut," katanya lagi.
Imbauan serupa disampaikan Ketua HNSI Lampung Timur Bayu Witara. Bayu meminta KKP secepatnya menyalurkan alat tangkap jaring "gillnet" itu.
Dia mengingatkan alat tangkap pengganti jaring "gillnet" yang akan diberikan itu harus sesuai dengan spesifikasinya dan kebutuhan para nelayan.
"Karena kami khawatir jaring itu tidak sesuai spesifikasi dan kebutuhan para nelayan malah nantinya akan mubazir, dan nelayan bisa menolaknya," ujar Bayu lagi.
Turut dalam sosialisasi oleh KKP ini antara lain Kapolres Lampung Timur AKBP Yudy Chandra Erlianto, Ketua HNSI Provinsi Lampung Marzuki Yazid, serta Wakil Ketua 2 DPRD Lampung Timur Ella Siti Nuryamah.
Pewarta: Budisantoso/Muklasin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017