"Rencananya Ketua KPK akan ikut mendampingi," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Minggu.
Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya. Mata Novel pun rusak sehingga harus dirawat di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.
Novel diperiksa Senin karena Kamis 17 Agustus dia akan menjalani operasi besar pada mata kirinya.
"Dari pekan lalu intensif pengecekan dokter untuk persiapan operasi sehingga hari Senin (14/8) dinilai paling tepat karena setelah operasi tidak memungkinkan lagi mengingat harus ada pemulihan lama, begitu menurut dokter," kata abang Novel, Taufik Baswedan.
Menurut Febri, apa pun yang terjadi pascaoperasi, Novel sudah ikhlas. "KPK dan keluarga juga berharap doa dari seluruh pihak agar operasi dan segala perawatan berhasil, dan para penegak hukum diberikan kekuatan untuk mengungkap kasus ini," ungkap Febri.
Harapan lain adalah agar pemberantasan korupsi, termasuk penanganan kasus e-KTP yang pernah ditangani Novel semakin maju mengungkap aktor-aktor utama yang merugikan keuangan negara hingga triliunan rupiah.
Hingga lebih dari 100 hari pelaku penyeranan Novel belum ditemukan meski polisi sudah memeriksa banyak saksi, membuat sketsa terduga pelaku hingga menahan sejumlah orang yang kemudian dilepaskan lagi.
Sketsa pelaku yang ditunjukkan Kapolri seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (31/7) menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri tinggi 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting dan badan cukup ramping.
(Baca: Pimpinan KPK dampingi penyidik Polri periksa Novel)
(Baca: Novel akan diperiksa kepolisian di KBRI Singapura)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017