Jember (ANTARA News) - Penampilan sejumlah peserta "Wonderful Artchipelago Carnaval Indonesia" (WACI) dari berbagai daerah memukau ribuan penonton yang memadati "catwalk" sepanjang 1,5 kilometer di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (12/8) sore.
Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief membuka kegiatan WACI yang diikuti peserta dari Kabupaten Bondowoso yang mengusung busana Islami Nusantara, Best Situbondo Carnaval (BSC) Situbondo, Provinsi Gorontalo yang mengusung tema "MM Karawo Agensy Iksotika, Lo hulondalo" dan yang terakhir dari Kepulauan Riau yang menampilkan kostum legenda Kerajaan Melayu.
"WACI tahun ini terdapat perkembangan dari tahun kemarin, terutama keikutsertaan kabupaten sekitar yakni Kabupaten Situbondo dan Bondowoso," kata Wakil Bupati A. Muqit Arief dalam sambutannya.
Menurutnya karnaval yang dimotori oleh Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) yang dipimpin Dynand Fariz merupakan kegiatan yang bisa mendongkrak perekonomian di daerah dan diharapkan Kabupaten Jember dengan daerah peserta WACI bisa menjalin kerja sama di bidang ekonomi.
"Berbagai daerah berpartisipasi dalam kegiatan WACI di Jember, sehingga ke depan Kabupaten Jember juga akan berpartisipasi dalam kegiatan serupa di kabupaten sekitar, sehingga dapat menjadikan sebuah ikatan tali persaudaraan yang sangat produktif dan kerja sama nantinya," tuturnya.
Ratusan peserta dari berbagai daerah menggunakan kostum yang berciri khas kebudayaan dan kesenian masing-masing daerah, sehingga keanekaragaman karnaval tersebut dapat terlihat dari masing-masing pakaian yang dikenakan peserta.
Keunikan kostum yang dipadukan dengan kebudayaan masing-masing daerah tersebut menghipnotis penonton yang hadir dalam rangkaian Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-16 di Kabupaten Jember.
Tema besar dalam JFC ke-16 yakni "Victory" yang berarti kemenangan JFC dalam mengukir prestasi di dunia internasional dan kemenangan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk parade dari 13 penghargaan yang didapatkan JFC.
(T.KR-ZUM/I006)
(Baca: Jokowi: JFC tak kalah dengan karnaval internasional)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017