Bogor (ANTARA News) - Syifana Afiati (11 tahun) putri bungsu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, dirawat di RSU Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor, akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). "Berdasarkan hasil pemeriksaan darah di laborarium, dokter mengatakan Syifa terkena DBD," kata ibunda Syifana, Ny Figoselfi Anas kepada ANTARA saat mendampingi putrinya di ruang rawat inap anak, paviliun Melati, kamar 407, RSU PMI Bogor, Kamis. Murid kelas 6 SD Negeri Polisi 1 Bogor ini dirawat di RSU PMI sejak Selasa (29/5) pagi, setelah sebelumnya diperiksakan ke dokter di rumah sakit tersebut. Dokter kemudian menyarankan agar, Syifana dirawat inap agar bisa diberikan perawatan secara intensif. "Semula dokter menduga Syifa terkena gejala tifus atau DBD, karena itu dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium," katanya. Hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan Syifa terkena DBD. "Saya baru tahu hasil laborium pada malam harinya, karena pada Rabu (30/5) siang, saya menghadiri sidang lanjutan Bapak (Rokhmin Dahuri-red) di Jakarta," katanya. Menurut dia, Syifa sakit sejak Kamis (24/5), setelah menghadiri sidang lanjutan perkara dugaan korupsi dana non-budgeter Departemen Kelautan dan Perikanan, yang menyeret Rokhmin Dahuri sebagai terdakwa, pada Rabu (23/5). "Saat itu, Syifa marah dan kecewa menyaksikan ayahnya menjadi terdakwa di persidangan. Keesokan harinya, badannya panas dan kepalanya pusing. Dokter menduga Syifa terkena radang tenggorokan dan menyarakankan jika dalam dua hari panasnya belum turun, agar diperiksakan kembali," katanya. Karena temperatur tubuh Syifa belum turun juga, maka ia diperiksakan lagi ke dokter pada Sabtu (26/9) dan hingga Senin (28/5), kesehatan Syifa belum pulih juga. "Bahkan, pada Selasa (29/5), kondisinya tampak agak menurun. Setelah diperiksakan ke dokter, disarankan untuk dirawat inap," katanya. Sejak Syifana dirawat di RSU PMI, pada Selasa (29/5) banyak pihak yang mengunjunginya di rumah sakit, mulai dari keluarga, staf pengajar di Institut Pertaian Bogor (IPB), almamater Rokhmin dan Figoselfi Anas, maupun kepala sekolah, guru, serta teman-teman Syifana di SD Negeri Polisi 1. "Pada saat kepala sekolah dan guru-guru Syifa datang kesini, saya sedang tidak ada karena menghadiri persidangan bapak di Jakarta," katanya. Diakuinya, kesibukannya untuk mengurusi rumah, menjenguk Rokhmin di tahanan, menghadiri persidangan, memberikan kuliah, membuatnya tidak bisa setiap saat menemani Syifana di rumah sakit. "Kami bergantian menjaga Syifa. Kalau saya ada urusan lain, yang menjaga Syifa adalah kakaknya, Rachmania Kannesia atau pembantu," katanya. Sidang perkara dugaan korupsi dana non-buggeter DKP di pengadilan Tipikor di Jakarta, saat ini masih dalam tahap pemeriksaan saksi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007