Jakarta (ANTARA News) - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir mengalami gangguan aliran darah di kakinya sehingga menyebabkan pembengkakan pada kaki.
"Masalah vena dalam tidak kuat untuk memompa darah ke atas, katup-katup tidak ditemukan sumbatan dan flow arteri pembuluh darah utama bagus alirannya. Masalahnya di vena dalam dan katub yang menyebabkan kaki ustad bengkak," ujar Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal Jurnalis di Jakarta, Sabtu.
MER-C sebagai lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh keluarga Baasyir memaparkan kondisi kesehatan terakhir Baasyir dari pemeriksaan di RS Harapan Kita pada Kamis (10/8) setelah mendapat persetujuan dari keluarga.
Saat dilakukan pemeriksaan jantung, ditemukan penyumbatan, tetapi secara umum kondisi jantung pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mumin, Ngruki itu baik.
Joserizal menuturkan berdasarkan hasil pemeriksaan itu, diketahui jumlah leukosit dan trombosit kurang serta terdapat hernia diafragma.
"Ada beberapa perlu diperhatikan albumin rendah bisa menyebabkan bengkak, jadi makan spesifik supaya albumin naik dan bengkak bisa dikeluarkan," ucap Joserizal.
Dengan kondisi seperti itu, kata dia, sebagai orang yang berusia 80 tahun, masalah bisa datang kapan saja kalau tidak mendapat perawatan yang benar.
Pihaknya telah berpesan pada Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, untuk menghubungi MER-C jika kondisi Baasyir memburuk agar dapat dilakukan perawatan secepatnya.
Ada pun Baasyir dibawa ke RS Harapan Kita pada Kamis (10/8) dan menjalani pemeriksaan dari siang hingga sore, selanjutnya kembali ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (11/8) pagi dengan pengawalan ketat pihak lapas.
Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017