Motor listrik yang bergerak dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam itu bisa menyisir sampah di gang-gang kecil yang tak terjangkau truk sampah serta mengangkut sampai 60 kilogram sampah menurut Abdul Kadir, penanggung jawab riset dan program studi teknik Mekatronika PNUP .
"Di Makassar saat ini truk sampah tidak bisa memasuki gang-gang kecil sehingga Pemerintah Kota menggunakan sepeda motor untuk mengangkut sampah," katanya dalam siaran pers PNUP, Sabtu.
"Cuma sayangnya ini polusinya besar sekali, terutama asap, karena motor itu menggunakan minyak dan kedua suaranya besar. Nah untuk menanggulangi polusi itu maka dibuatlah motor listrik sampah," ia menjelaskan.
Motor listrik sampah yang menggunakan baterai aki kering berkekuatan 48 volt sebagai tenaga penggerak itu, ia mengatakan, selanjutnya bisa mendukung pemerintah kota menyisir sampah di gang-gang kecil.
Abdul Kadir berharap pemerintah kota dan pabrikan otomotif untuk mendukung pengembangan motor listrik yang dia buat bersama mahasiswanya.
"Kami berharap, mudah-mudahan mekanisme pengatur sampahnya sudah selesai dan kami akan mencoba launching, mengajak Pemerintah Kota sebagai pengguna, dan siapa tahu pabrikan otomotif bisa bekerja sama untuk memproduksi secara massal," katanya.
PNUP membawa lima robot dan satu motor listrik ke Ritech Expo 2017 yang digelar Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dari 10 hingga 13 Agustus 2017 di Wisma Negara Central Point Indonesia di Makassar.
"Ada motor listrik, cleaning robot, kapal cepat sea wolf, prototipe robot industri, robot rehabilitasi lengan untuk membantu terapi penyakit stroke dan yang terakhir robot seni tari yang kemarin juara 1 regional Bandung," ujar Abdul.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017