Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat ditutup melemah sebesar 59,80 poin seiring dengan aksi lepas saham menyusul kekhawatiran investor terhadap konflik geopolitik di semenanjung Korea.
IHSG BEI ditutup turun 59,80 poin atau 1,02 persen menjadi 5.766,13 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 11,89 poin (1,22 persen) menjadi 955,95 poin.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa konflik antara Amerika Serikat dengan Korea Utara yang cenderung memanas menyebabkan investor menahan diri untuk masuk ke instrumen berisiko seperti saham.
"Di tengah situasi itu, pelaku pasar saham memilih mengamankan posisi aset sahamnya yang akhirnya berimbas negatif pada IHSG," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi beban bagi pergerakan IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Jumat, 11/8), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,15 triliun.
Ia mengharapkan bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara dapat segera mereda, dengan begitu potensi investor untuk kembali masuk ke pasar akan terbuka yang akhirnya mendorong IHSG kembali ke area positif.
"Sebenarnya, sntimen dari dalam negeri relatif cukup positif, namun tertupi oleh kondisi eksternal yang negatif," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 306.156 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,148 miliar lembar saham senilai Rp6,185 triliun. Sebanyak 94 saham naik, 250 saham menurun, dan 102 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 8,97 poin (0,05 persen) ke 19.729,74, indeks Hang Seng melemah 560,49 poin (2,04 persen) ke 27.883,51, dan Straits Times melemah 43,25 poin (1,30 persen) ke posisi 3.279,99. ***3***
(T.KR-ZMF/B/T007/T007) 11-08-2017 16:54:22
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017