Batam (ANTARA News) - Perusahaan China akan mendirikan pabrik perakitan sepeda motor listrik di Batam, Kepulauan Riau, dengan menanamkan investasi Rp50 miliar, memanfaatkan program izin investasi 3 jam (i23j) di Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam, Gedung Sumatera Promotion Centre.
"Masuknya PMA baru ini, menunjukan Batam masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor," kata Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami, yang menyambut investor tersebut saat mengurus izin di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam, Batam.
Dalam pengurusan izin investasi tersebut, pihak investor juga didampingi oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kepri, Cahya.
"Dalam perjalanan pengoperasiannya nanti, perusahaan itu akan mengekspor produknya dengan target sebesar 7,5 juta dolar AS per tahun," kata dia.
Perusahaan tersebut, kata Bustami, akan segera memulai produksi di Kawasan Industri Century Park dengan 50 tenaga kerja lokal yang akan direkrut.
"Beberapa hari ini sudah ada sejumlah perusahaan berinvestasi memanfaatkan program tersebut. Kedepan kami akan terus melakukan upaya mendatangkan lebih banyak PMA," kata Bustami.
Ia juga berharap dengan masuknya para investor baru akan diikuti dengan peningkatan keahlian sumber daya manusia (SDM) sehingga banyak industri yang akan berlaih ke teknologi tinggi.
"Masuknya investasi dengan tehnologi baru di Batam harus diimbagi penguatan tenaga kerja yang bisa menyesuaikan keahliannya. Sehingga kesinambungan perusahaan terjaga," kata dia.
Sebelumnya perusahaan asal Jerman, PT Mitech Arenis International (MAI) pada Rabu (9/8) juga menanamkan modal sebesar Rp130 miliar di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam dengan memanfaatkan program izin investasi tiga jam (i23j).
Perusahaan tersebut akan membuat mesin pembangkit listrik dengan bahan bakar sampah. Produk yang dihasilkan, bukan hanya untuk Indonesia tapi juga akan dipasarkan pada Kawasan Negara Asean.
Masuknya perusahaan tersebut akan menyerap sekitar 100 orang tenaga kerja lokal Batam.
Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017