Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih masih optimistis terhadap pertumbuhan IKM tahun ini.


"Masih positif meskipun agak melambat," kata Gati kepada Antaranews di Jakarta, Jumat.


Menurut data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II/2016 naik sebesar 5,74 persen (q-to-q) terhadap triwulan I-2016.


Adapun jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi adalah Industri tekstil naik 11,78 persen, Industri pengolahan tembakau naik 11,67 persen, serta industri peralatan listrik dan industri pakaian jadi naik sebesar 10,17 persen.


Sementara itu, provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil tertinggi pada periode tersebut adalah Provinsi Sulawesi Selatan yang naik 11,40 persen.


Selain itu, Provinsi Kalimantan Timur naik 10,31 persen dan Provinsi Jawa Barat naik 9,92 persen.


Diketahui, Kemenperin tengah fokus mengembangkan program e-smart IKM hingga ke kabupaten dan kota di Indonesia.


"Program e-smart, sudah menjadi tuntutan zaman, jika tidak dikembangkan dari sekarang IKM di Indonesia akan ketinggalan dan mungkin menjadi tamu di rumah sendiri dalam menghadapi persaingan bebas saat ini," kata Gati.


Program ini, akan memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017