"Industri di bidang kendaraan di Indonesia dan banyak negara lain itu sangat menentukan karena mempunyai multiplier yang sangat luar biasa di segala macam industri pendukungnya sehingga apabila industri mobil berkembang maka sekian ratus industri lainnya juga ikut berkembang dan seperti dikatakan tadi jutaan orang bisa bekerja," kata Wapres di Tangerang, Jumat.
Hal itu disampaikan Wapres saat membuka Konferensi Otomotif Internasional Gaikindo ke-12 bertema "Rise of the Future Mobility" di ICE - BSD City, Tangerang.
Khusus di Indonesia, menurut Wapres, industri otomotif juga sangat penting dalam hal memberikan lapangan kerja. Berbeda dengan Jepang yang sudah menggunakan tenaga robot karena mahalnya tenaga kerja manusia.
"Saya katakan di Jepang bahwa kalau anda memakai robot bagus karena pasti susah bersaing dengan situasi lapangan kerja disini. Kedua ialah kalau robot ongkosnya pemeliharaan akan kembali ke industri," ujar Wapres.
Sedangkan industri otomotif di Indonesia, lanjut Wapres, dengan menyerap jutaan tenaga kerja akan mendorong tumbuhnya daya beli, bahkan lebih jauh lagi sebagai potensi pembeli mobil.
Ia mengatakan mobil bisa dibuat di banyak negara tapi setiap negara mempunyai pasar yang khas, lingkungan dan kondisi geografis yang khas pula.
Oleh karena itu maka tidak semua mobil yang dijual di luar negeri tidak sama nilai pasarnya di Indonesia. Karena itulah maka perkembangan industri kendaraan di Indonesia sangat penting.
Dengan berkembangnya industri dan investasi otomotif naik setiap tahun bahkan sudah mencapai Rp16 triliun serta adanya persaingan antarnegara akan mengembangkan ekonomi, kata Wapres Kalla.
Ia mengatakan mobil bisa dibuat di banyak negara tapi setiap negara mempunyai pasar yang khas, lingkungan dan kondisi geografis yang khas pula.
Oleh karena itu maka tidak semua mobil yang dijual di luar negeri tidak sama nilai pasarnya di Indonesia. Karena itulah maka perkembangan industri kendaraan di Indonesia sangat penting.
Dengan berkembangnya industri dan investasi otomotif naik setiap tahun bahkan sudah mencapai Rp16 triliun serta adanya persaingan antarnegara akan mengembangkan ekonomi, kata Wapres Kalla.
(baca: Pemerintah siapkan insentif dukung mobil listrik)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017