Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyambut baik tawaran negara Kuwait yang mengharapkan badan usaha milik negara Indonesia dan swasta nasional ikut berpartisipasi dalam mega proyek di negara itu. "Kita menyambut baik tawaran Perdana Menteri Kuwait bahwa akan dilakukan berbagai proyek pembangunan di Kuwait yang saya sebut mega proyek," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pers usai menerima kunjungan kenegaraan PM Kuwait Sheikh Nasser Al Mohammad Al Ahmad Al Sabah, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Presiden menjelaskan, dalam pertemuan itu PM Kuwait juga menawarkan perusahaan Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan itu. "Mudah-mudahan dalam kerjasama ini ada swasta kita yang bekerja di Kuwait, termasuk tenaga kerja kita, seperti `engineer` (teknisi), `nurses` (perawat), dan berbagai cabang profesi," kata Yudhoyono. Presiden menjelaskan, selama ini hubungan Indonesia dan Kuwait berjalan dengan baik dan terus berkembang ke arah yang positif. Perdagangan antara Indonesia dan Kuwait selama ini menunjukkan pertumbuhan yang baik. "Di bidang perdagangan kita mencatat pertumbuhan yang makin baik, di atas 17 persen, dengan total mencapai 1,6 miliar dolar AS --dengan nilai terbesar berupa impor minyak Indonesia dari Kuwait. Sementara nilai ekspor kita 100 juta dolar AS," ujarnya. Selama ini kata Presiden, Kuwait merupakan pasar ekspor garmen, tekstil, manufaktur, plywood, keramik, dan juga kertas. "Kita juga berharap di masa depan lebih banyak lagi produk-produk kita, termasuk kerajinan tangan, dapat dipasarkan di negara itu," tegas Presiden. Pada acara yang merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Yudhoyono ke Kuwait pada April 2007 itu, Presiden juga menyebutkan bahwa pembicaraannya dengan PM Kuwait juga terkait undangan pemerintah Indonesia kepada investor dan pengusaha Kuwait agar berinvestasi di Indonesia. "Jadi ini sifatnya timbal balik. Apakah dalam pembangunan infrastruktur bidang energi maupun cabang-cabang bisnis yang lain," ujarnya. Saat ini, ada sejumlah perusahaan Kuwait yang berinvestasi di Indonesia, seperti Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007