"Kita akan usaha terus sampai akhir tahun. Ekstra effort seperti biasa, kita akan lakukan semua itu," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama di Jakarta, Kamis.
Hestu mengatakan target penerimaan pajak yang diproyeksikan mendekati Rp1.300-an triliun ini masih bisa tercapai melalui perilaku belanja masyarakat yang meningkat pada periode semester II-2017.
Selain itu, penerimaan pajak biasanya meningkat pada periode November dan Desember karena terbantu oleh pola penyerapan belanja pemerintah yang tinggi jelang akhir tahun.
"Banyak kondisi yang menyebabkan semester dua lebih baik. Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi di semester dua juga lebih baik dari semester satu agar membantu penerimaan pajak," ujar Hestu.
Sebelumnya, DJP mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2017 baru mencapai kisaran Rp580,7 triliun atau sekitar 46,8 persen dari target penerimaan pajak nonmigas dalam APBNP 2017 sebesar Rp1.241,8 triliun.
Target penerimaan pajak nonmigas dalam APBNP 2017 ini mengalami penurunan sebanyak Rp30 triliun dari target awal yang tercantum dalam APBN 2017 sebesar Rp1.271,7 triliun.
Penurunan target ini dilakukan pemerintah agar lebih realistis dan sejalan dengan pencapaian penerimaan pada 2016 dan upaya ekstra pada 2017.
Untuk mewujudkan pencapaian target penerimaan pajak ini, DJP akan mengharapkan adanya peningkatan ekonomi, mengandalkan basis data hasil kebijakan amnesti pajak serta konsisten dalam pelaksanaan reformasi perpajakan.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017