Sukabumi (ANTARA News) - Kunjungan wisata ke kawasan pantai selatan Kabupaten Sukabumi anjlok hingga 70 persen pasca gelombang pasang yang menghantam wilayah tersebut pada Kamis (17/5) lalu. Berdasarkan pantauan ANTARA News, Rabu, lokasi wisata air panas Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang berada tidak jauh dari bibir pantai terlihat sepi dan jarang dikunjungi wisatawan. "Sebelum terjadinya bencana gelombang pasang tingkat kunjungan wisatawan mencapai 200 orang per hari, namun pasca gelombang pasang jumlah pengunjung hanya 20 orang per hari," kata salah seorang pengurus tempat wisata Air Panas Cisolok, Muhidin. Menurut dia, dengan tingkat pengunjung yang relatif banyak, pihaknya bisa mendapatkan pendapatan kotor hingga Rp1 juta, namun kini pendapatan anjlok. "Tidak mudah mengembalikan kepercayaan pengunjung untuk tidak khawatir dengan ancaman gelombang pasang susulan," ujarnya. Menurut dia, butuh waktu selama tiga bulan untuk bisa mengembalikan pada kondisi normal. Hal ini belajar dari dampak tsunami yang terjadi di Pangandaran yang menyebabkan gelombang besar di pantai Pelabuhanratu beberapa waktu lalu. Selain wisata air panas, penurunan tingkat pengunjung juga terjadi pada sektor wisata pantai, yakni pantai Karang Hawu Cisolok yang juga sepi pengunjung, bahkan para pedagang makanan dan minuman di lokasi itu masih menutup warungnya. Salah seorang pemilik warung, Nyonyom (65), mengaku pasrah dengan kondisi seperti ini, namun dirinya berharap bila kondisi laut sudah kembali normal, para pengunjung akan kembali ramai. Menjelang libur panjang akhir pekan ini, suasana wisata pantai Pelabuhanratu belum menunjukkan geliat kebangkitan, bahkan beberapa perhotelan dan penginapan murah di pinggir pantai mengaku belum ada pengunjung yang memesan tempat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007