Rombongan DPRD dan Pemprov DIY melakukan kunjungan ke Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kalimantan Timur di komplek Stadion Utama, Palaran, Samarinda, Rabu, yang sudah banyak melahirkan atlet- atlet nasional.
Ketua DPRD DIY Yoeke Indra A. Lesmana di Samarinda, menuturkan untuk membangun sekolah olahraga tersebut perlu adaa studi banding, sehingga para anggota DPRD DIY bersama dengan Disdik dan Dispora ingin menggali informasi di Kaltim, yang sudah cukup lama mendirikan sekolah khusus olahragawan berbakat ini.
"Kami perlu mencari informasi sebanyak - banyaknya terkait awal pendiriannya sekolah itu seperti apa, pengelolaannya, rekruitmennya serta pendanaannya. Artinya seluruh aspek itu semua kami tanyakan, tidak hanya dari satu aspek saja supaya semua perencanaan bisa berjalan dengan baik," kata Yoeke.
Ia mengatakan study banding ke Kaltim tidak putus begitu saja sebab pihaknya akan menindak lanjuti dengan melakukan rapat kerja bersama instansi terkait dan juga legislatif untuk membicarakan persiapan pembentukan sekolah khusus olahraga di Yogyakarta.
"Tentunya, sekolah khusus olahraga ini adalah hal yang sangat positif dan sangat bagus. Apalagi di Jogja banyak sekali potensi atlet, hanya saja wadah seperti ini yang memang harus ada untuk mencetak bibit unggul dan kalau sekolah umum potensi mereka bisa saja menurun yang saat SD misalnya bagus, tapi setelah SMP dan SMA menurun,"bebernya.
Ia berharap anak-anak di wilayah DIY yang memiliki prestasi bisa terus terpantau dan dibina sehingga bakat dan prestasinya tetap terjaga hingga perguruan tinggi dan kedepan bisa membawa nama baik daerah.
Ia menegaskan bahwa buktinya bisa dilihat di SKOI Kaltim ini, yang siswa serta lulusannya sudah teruji dan berhasil menjadi atlet-atlet andalan.
"Saat PON Jabar mereka berada di urutan 5 besar nasional, artinya ini keberhasilan yang luar biasa dan wajar jika kami belajar ke sini," pungkasnya.
Sementara Kadispora Kaltim, Fachruddin Djafrie mengungkapkan kunjungan DPRD dan Sejumlah instansi Pemprov DIY ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk Kaltim karena menjadi tempat belajar bagi provinsi lain jika ingin membangun sekolah olahraga.
"KSKOI ini salah satu barometer di Indonesia, karena selain DIY ada daerah lain juga yang melakukan studi banding seperti Jateng, Banten dan Sumatera Barat. Nah, dari uji analisa dari kementerian sementara ranking kita tertinggi, kalau di akhir uji petik terakhir masih tertinggi SKOI akan dijadikan rujukan nasional," paparnya.
Sehingga lanjut Mambo sapaan akrabnya hal ini menjadi tugas berat bagi Dispora untuk mempertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi, baik dari sistem, akademik maupun kepelatihannya.
" Untuk mempertahankan dengan kondisi saat ini tidak mudah dan ada proses yang memang harus dilakukan. Kami berharap ini bisa tetap bertahan dan menjadi kebanggaan Kaltim nantinya," pungkasnya.
Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017