Surabaya (ANTARA News) - Petugas jalan tol Romokalisari di Surabaya, Yudhi Priyanto, tewas ditabrak truk saat sedang bertugas mengamankan jalur karena terjadi kecelakaan di kilometer 6 arah Surabaya, Rabu.
"Korban yang meninggal di lokasi kejadian adalah petugas tol Margabumi Matraraya," ujar Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Polisi Bayu Halim, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Dia mengatakan, pria berusia 44 tahun asal Tuban, Jawa Timur, itu semula mengamankan jalur saat terjadi tabrakan antara truk fuso nomor polisi L 8971 UT dengan truk lain yang kemudian memilih kabur, pada rabu pagi, sekitar pukul 06.30 WIB.
"Karena truk Fuso nomor polisi L 8971 UT menepi, korban bersama petugas tol rekannya yang bernama Agus berupaya mengamankan jalur dengan memasang tanda traffic cone sebagai pembatas arus," ujarnya.
Setelah itu korban berdiri di depan sebelah kiri truk Fuso, dekat pembatas tol, sembari mengajak sopirnya untuk memeriksa kerusakan.
Saat itulah tiba-tiba satu truk boks nomor polisi B 9275 MH, yang dikemudikan Dedi Kurniawan (34), warga Jalan Kebon Nanas Utara, Jakarta, dengan kecepatan tinggi menghantam bagian belakang truk Fuso, menyebabkan korban Yudhi terjepit di antara kabin truk fuso dengan beton pembatas jalan.
Sedangkan petugas tol rekannya, Agus, dan sopir truk fuso, Heri, yang menjadi korban kecelakaan itu berhasil menghindar.
"Yudhi meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, sedangkan sopir truk boks mengalami luka-luka yang sampai sekarang masih dirawat di RSUd dr Soetomo Surabaya," ucap Bayu.
Dia mememastikan pemeriksaan terhadap sopir boks atas kecelakaan yang menewaskan petugas jalan tol tersebut akan dilakukan setelah dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dugaan sementara, sopir truk boks menyetir sambil membuka telepon selulernya sehingga tidak melihat ada tanda traffic cone yang kemudian menyebabkan kecelakaan terjadi.
"Mobil truk boks itu terguling usai menghantam truk fuso, muatannya tumpah di jalan," ujar Halim.
Pewarta: Slamet Sudarmojo dan Hanif Nashrullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017