Gol perdana kesebelasan Laskar Mataram ke gawang Madiun Putra dicetak Krisna Adi Darma Tama pada menit ke 21 setelah striker tim tersebut mendapat umpan bola dari pemain belakang Riskal Susanto.
Sementara itu, gol kedua bagi PSIM Jogja diciptakan Rangga Muslim Perkasa pada menit 34 yang berawal dari tendangan bebas Andi Dwi Kurniawan yang diterima Dicky Prayoga dan berbuah umpan bagi Rangga yang berhasil dieksekusi menjadi bagi PSIM.
Jalannya pertandingan setelah dua gol dilesakkan oleh pemain tim sepak bola PSIM semakin panas, namun hingga babak pertama usai tidak ada balasan gol bagi Madiun Putra hingga PSIM berhasil mempertahankan skor 2-0.
Akan tetapi di babak kedua, PSIM harus kehilangan satu pemain Raymond Tauntu tepatnya pada menit ke 68, hal itu karena Raymond diganjar wasit dengan kartu merah setelah sempat ribut dengan pemain Madiun Putra.
Kondisi tersebut ternyata sedikit berpengaruh terhadap permainan tim PSIM Jogja, sebab terbukti tidak berselang lama kemudian PSIM harus kebobolan satu gol melalui pemain Madiun Putra yaitu Fikri Imawan pada menit 71.
Sementara itu, menanggapi kemenangan PSIM Jogja, pelatih PSIM Erwan Hendarwanto mengatakan memberikan apresiasi kepada anak-anaknya hingga berhasil memang meski diakui pemainnya masih sering teledor dalam membuat keputusan.
"Selain itu anak-anak masih terlalu emosional dalam bermain," katanya dalam konferensi pers usai pertandingan.
Sedangkan pelatih tim Madiun Putra Sartono Anwar mengatakan menerima kekalahan anak-anak asuhannya dan mengakui keunggulan lawan, namun dia menilai timnya tidak unggul karena kalah strategi permainan.
Ia mengatakan, pada pertandingan tersebut, timnya hanya mampu sedikit menguasai pada babak kedua. Tetapi selain itu pihaknya juga menyoroti kinerja wasit yang disebutnya kurang adil dalam mengawal pertandingan.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017